Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Bilang Berhemat Berarti Tak Bisa Lagi Bersenang-senang?

Kompas.com - 03/03/2017, 07:11 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis


KOMPAS.com
Hemat pangkal kaya. Peribahasa ini sudah diajarkan sejak sekolah dasar, tetapi berhemat masih cenderung sulit dilakukan di tataran praktis. Kesannya malah, berhemat juga harus mengorbankan kesenangan.
 
“(Padahal), manusia tidak mau merasa ‘kekurangan’. Banyak orang merasakan kesulitan ini ketika berhemat, sama halnya seperti saat berusaha diet,” ucap psikolog Nancy Molitor, seperti dikutip gobankingrates.com, Selasa (6/10/2015).

Menurut Molitor, banyak orang masih berpendapat bahwa berhemat harus merelakan banyak keinginan tak terwujud, atau butuh kemampuan tinggi untuk dapat melakukannya.
 
Kondisi ini diperparah dengan salah kaprah dalam pengelolaan keuangan. Menurut ahli perencana keuangan Nancy Buttler, kebanyakan orang langsung membayar tagihan dan belanja setelah menerima gaji, baru sisanya ditabung. Alhasil, rencana finansial sulit tercapai.

“Terbalik, seharusnya Anda menyisihkan pendapatan untuk rencana finansial dulu, membayar tagihan, baru menggunakan sisa uang dengan penuh pertimbangan,” ujar Buttler, seperti dilansir situs web Forbes, Selasa (13/5/2014).

Simpanan ini akan berguna saat terjadi keadaan darurat yang butuh ketersediaan dana tunai dalam waktu cepat.

Tetap bisa senang-senang

Menyisihkan pendapatan untuk tabungan juga tak harus langsung sekaligus dalam jumlah besar. Mulai saja dari nominal kecil dan terus menambah besarannya begitu sudah terbangun kebiasaan menabung.

Kalau "kantong" tabungan, tagihan, dan kebutuhan utama harian sudah terpenuhi dari pendapatan, barulah alokasi untuk keinginan dan hiburan bisa disiapkan. Jangan sampai, tabungan malah terpakai karena pengeluaran dilakukan melebihi anggaran.

Khusus hiburan atau kegiatan bersenang-senang, jangan pernah pula terpatok pasti butuh banyak biaya alias mahal. Pergi ke luar kota atau ke luar negeri sekali pun sah-sah saja asal frekuensi dan budget-nya disesuaikan.

Thinkstock/fitriyantoandi Ilustrasi hemat uang

Liburan “besar” cukuplah sekali dalam setahun. Namun, persiapan harus dilakukan jauh-jauh hari agar mendapat penawaran harga yang lebih menguntungkan.

Harga tiket perjalanan, misalnya, bisa jadi jauh lebih murah jika tidak dibeli “dadakan”. Selain itu, hindari berlibur pada musim liburan seperti akhir tahun atau libur sekolah. Harga tiket dan penginapan biasanya naik berkali lipat pada peak season seperti itu.

Sementara untuk menghemat ongkos hiburan di waktu luang, menyewa keping DVD bisa dipertimbangkan untuk menonton film terbaru daripada ke bioskop.

Acara kumpul bersama kawan dapat pula dilakukan di rumah secara bergiliran, dengan makanan dibeli patungan atau bergantian membelinya pula.
 
Manfaatkan peluang

Berhemat dengan mengedepankan menabung pun bukan berarti tak bisa membeli lagi baju, tas, sepatu, barang elektronik, atau pernak-pernik lain yang bikin senang.

Membeli barang bekas yang masih layak pakai di toko online yang sekarang bertaburan, dapat jadi strategi untuk kebutuhan ini.
 
Manfaatkan juga tawaran diskon pada musim-musim tertentu untuk mendapatkan barang-barang idaman tanpa harus membuat kantong bolong apalagi besar pasak daripada tiang.

Thinkstock/RomoloTavani Ilusrasti menabung dan investasi

Penawaran sistem reward—biasanya berupa pengumpulan poin yang bisa ditukarkan dengan hadiah sesuai akumulasi—bagi konsumen yang mendaftarkan diri juga bisa jadi alternatif lain.

Program undian juga patut dicoba untuk mendapatkan barang yang diimpikan dengan cuma-cuma.

Saat ini, program tabungan dari perbankan pun menyediakan pula tawaran semacam ini dengan hadiah beragam, mulai dari barang elektronik, kendaraan bermotor, sampai hunian.

Selain menguntungkan, penawaran hadiah dari bank tersebut bisa pula menjadi motivasi tambahan untuk upaya berhemat dengan membuka rekening baru atau menambah saldo tabungan.

BTN, misalnya, memiliki program undian Serba Untung (Serbu) BTN bagi pemilik rekening tabungan BTN Batara. Undian tersebut menggunakan sistem poin selama periode undian.

Poin didapat melalui pembukaan rekening baru dan penambahan saldo di rekening tabungan BTN Batara, serta transaksi tertentu menggunakan fitur rekening tersebut.

Nah, jangan pernah lagi berpikir, berhemat dan menabung berarti akan membuat hidup jauh dari kesenangan....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com