Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IORA Membuka Peluang Ekspor Baru Bagi Indonesia

Kompas.com - 08/03/2017, 11:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kerja sama negara-negara anggota Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia atau Indian Ocean Rim Association (IORA) diyakini menjadi momentum Indonesia untuk meningkatkan kinerja ekspor.

Pasalnya, pasar baru tujuan ekspor makin terbuka luas lewat sejumlah kesepakatan bisnis yang terjadi di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) IORA di Jakarta saat ini.

Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal Hastiadi mengatakan, negara-negara yang tergabung dalam IORA ini merupakan negara yang sifatnya non-tradisional tetapi potensial. Selama ini partner dagang tradisional Indonesia adalah China, Jepang, dan Amerika Serikat.  

Menurut dia, strategi yang harus diambil Indonesia ke depan adalah memperlebar portofolio ke negara-negara non-tradisional. Dengan demikian Indonesia tidak tergantung pada kondisi negara-negara mitra dagang tradisional tersebut.

Sehingga jika ada krisis atau penurunan permintaan di negara mitra dagang tradisional, tidak akan berdampak negatif untuk Indonesia.

"Bicara IORA, cakupannya sangat luas melibatkan beberapa daerah ekonomi seperti ASEAN, SAARC (untuk negara-negara Asia Selatan), lalu ada Australia dan Afrika. Ini melibatkan banyak negara dan besar sekali potensi kerja samanya,” tutur Fithra.

Beberapa komoditas andalan Indonesia yang bisa didorong adalah komoditas-komoditas unggulan seperti kopi, produk-produk pertanian dan tekstil. Ke depan juga bisa dijajaki ekspor spare part dan komponen elektronik.

Fithra menyarankan, peningkatan kerja sama bisa dimulai dari negara dengan ukuran GDP yang cukup besar dan jarak yang tidak terlalu jauh seperti Australia dan India.

“Namun tidak menutup kemungkinan untuk mulai menggarap pasar Afrika. Negara Afrika Selatan bisa menjadi pintu masuk ekspor Indonesia ke benua Afrika,” lanjut dia.

Pada 2016 potensi pasar Afrika mencapai 550 miliar dollar AS, tetapi realisasi ekspor Indonesia ke sana baru mencapai 4,2 miliar dollar AS.

Ekspansi Ekspor

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan membidik ekspansi ekspor melalui KTT IORA.

Data Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan, perdagangan intra-regional IORA pada 2015 mencapai 777 miliar dollar AS atau tumbuh 300 persen dibandingkan 1994 yang sebesar 233 miliar dollar AS.

"IORA sangat strategis dan sejalan dengan strategi diversifikasi pasar tujuan ekspor.  Kemendag akan mengoptimalkan pertemuan ini untuk melakukan ekspansi atau pendalaman terhadap pasar-pasar baru yang potensial," kata Enggartiasto beberapa waktu lalu.

Enggartiasto mengatakan, negara-negara IORA sejatinya mengenal satu sama lain dalam kawasan lingkar Samudera Hindia selama ratusan tahun, namun sayangnya potensi kawasan IORA telah terabaikan terlalu lama.

Halaman:


Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com