Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkop Sebut Rasio Wirausaha Terus Meningkat

Kompas.com - 11/03/2017, 19:12 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga menyebut pertumbuhan wirausaha di Indonesia semakin meningkat. 

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016, rasio wirausaha di Indonesia sebesar 3,10 persen dari jumlah penduduk sebanyak 225 juta orang.

"Dulu rasio wirausaha hanya 1,67 persen. Sekarang sudah di atas rata-rata. Ini merupakan sebuah perjalanan panjang yang dilakukan seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya Puspayoga dalam ajang penganugerahan Wirausaha Muda Mandiri 2016 di Bogor, Sabtu (10/3/2017).

Meski meningkat, kata dia, jumlah pertumbuhan wirausaha di Indonesia masih kalah dari negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Singapura misalnya, rasio wirausahanya sebesar 7 persen dari jumlah penduduknya.

"Wirausaha kita masih jauh di bawah tetangga kita. Rasio Malaysia 5 persen, Thailand 4 persen," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya akan terus meningkatkan jumlah wirausaha. Dengan cara memberikan akses permodalan kepada masyarakat seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Selain itu, pemerintah juga menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan, seperti Bank Mandiri yang mempunyai program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporare Social Responsiblity/CSR) dengan memberikan pelatihan kepada wirausaha muda.

Dia menargetkan jumlah wirausaha di Indonesi bisa mencapai 4 persen pada tahun 2018.

"Masyarakat kini harus memanfaatkan skema pembiayaan yang disediakan pemerintah. Di Kemenkop ada LPDB, bunganya sebulan untuk kopera 0,3 persen, sektor riil 0,2 persen itu jauh dibawah KUR," tandasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com