Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CIMB Niaga Syariah Tak Ingin Buru-buru "Spin Off"

Kompas.com - 13/03/2017, 13:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Unit Usaha Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk telah menargetkan untuk spin off alias memisahkan diri dari induk konvensional menjadi bank umum syariah (BUS) pada tahun 2018 mendatang.

Lalu, bagaimana progres spin off CIMB Niaga Syariah saat ini?

Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara mengatakan, saat ini sudah dilakukan berbagai persiapan untuk spin off. Dari internal CIMB Niaga pun sudah menyusun peta jalan atau roadmap.

"Ada pembentukan organisasi khusus internal untuk spin off, anggotanya dari syariah dan konvensional. Tapi kita lakukan ini tidak secara tergesa-gesa," kata Pandji di Graha CIMB Niaga, Senin (13/3/2017).

Pandji menuturkan, sebelum resmi spin off, ada beberapa pertimbangan dan persiapan yang harus dilakukan. Ia pun menyatakan, ada hal-hal secara internal yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

Menurut Pandji, hal pertama yang harus diperhatikan adalah ukuran bisnis harus besar. Pandji menyatakan, pihaknya tidak menghendaki apabila setelah spin off aset malah menjadi turun.

"Jangan sampai spin off tapi aset belum besar nanti cost-nya saja yang besar. Minimum aset setidaknya Rp 30 triliun," ungkap Pandji.

Selain itu, hal yang harus terus dijaga adalah infrastruktur dan tingkat layanan atau service level of excellence (SLE). Pandji menyatakan, kedua aspek tersebut harus dijaga oleh keseluruhan entitas CIMB Niaga.

"Sekarang CIMB Niaga di BUKU IV, jangan sampai saat spin off jadi di BUKU I atau II. Ini harus kita benahi saat spin off. Di samping infrastruktur harus dijaga, mengenai masalah TI, kebijakan, risiko," jelas Pandji.

Ia menyatakan, regulator sendiri menargetkan paling lambat unit usaha syariah (UUS) yang dimiliki perbankan konvensional harus melakukan spin off sebelum tahun 2023.

Kompas TV Laba CIMB Niaga Meroket 224%
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com