Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Lhokseumawe Dorong Pengembangan 40 UMKM di Aceh

Kompas.com - 16/03/2017, 17:24 WIB
Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe mendorong pengembangan 40 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di empat kabupaten/kota dalam Provinsi Aceh. Keempat kabupaten/kota itu yakni Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Bireuen dan Kabupaten Bener Meriah.

Kepala BI Lhokseumawe, Yufrizal, kepada Kompas.com, Kamis (16/3/2017) menyebutkan UMKM itu terdiri dari sektor kerajinan tangan dan penghasil komoditi penyumbang inflasi seperti padi, beras, cabai merah, bawang putih dan bawang merah.

“Di Bener Meriah kami membuat percontohan penanaman bawang putih. Dalam sejarahnya, era 1990-an, Bener Meriah itu pernah sebagai lumbung bawang putih. Ini ingin kita kembalikan lagi, tentu kita hanya merangsang saja, kita harap pemerintah turut berpartisipasi aktif,” kata Yufrizal.

Adapun di Aceh Utara dikembangkan bawang merah, cabai merah, dan kerajinan tangan khas Aceh seperti tas Aceh. di Lhokseumawe, sambung Yufrizal, BI bekerja sama dengan Lembaga Pemasyarakatan Lhokseumawe untuk membina narapidana perempuan sebagai pengrajin.

“Sekarang mereka sudah bisa buat mukena dan jilbab,” katanya. Khusus untuk Bireuen, dikembangkan padi haston yang bibitnya dari Pontianak.

“Haston ini kita ujicoba, karena bisa panen sebanyak 10-16 ton per hektare. Kalau ini berhasil, luar biasa, bisa memakmurkan petani,” terangnya.

Selain itu, sambung Yufrizal, Aceh bisa memutus suplai komoditi dari daerah luar, seperti bawang merah dari Brebes, dan cabai dari Sumatera Utara.

“Petani juga bisa menanam dengan baik, asal dibina dengan pola tanam yang baik. Pada akhirnya, ini bisa menekan inflasi,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com