Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wijaya Karya Bagi Dividen Rp 303,5 Miliar

Kompas.com - 17/03/2017, 20:52 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp 303,5 miliar atau sekitar 30 persen dari laba bersih tahun buku 2016 yang sebesar Rp 1,01 triliun.

Direktur Keuangan Wijaya Karya Antonius N.S Kosasih mengatakan, dividen per saham yang dibagikan sebesar Rp 33,86 per lembar saham.

"Kami berbangga juga karena kami mencapai rekor Rp 1,01 triliun, untuk pertama kalinya WIKA mencapai Rp 1 triliun di 2016," kata Antonius dalam konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang digelar pada Jumat (17/3/2017).

Antonius mengatakan, perseroan berharap dapat membukukan laba bersih lebih besar lagi di tahun-tahun mendatang. Laba bersih tahun ini juga diyakini lebih baik dibandingkan 2016, karena target kontrak baru sebesar Rp 43,24 triliun. Hingga pekan ketiga Maret perseroan sudah merealisasikan sebesar Rp 14,5 triliun.

"Artinya sekitar 34-35 persen sudah dicapai di Minggu ketiga Maret. Kami lebih cepat dari ekspektasi," kata Antonius.

Adapun pembagian dividen rencananya dilakukan 30 hari setelah hasil RUPS Tahunan dilaporkan ke otoritas bursa. Perkiraannya, dividen dibagikan kepada Negara dan pemegang saham sekitar akhir Maret atau awal April 2017.

Selain menetapkan dividen, RUPS Tahunan juga menetapkan cadangan wajib sebesar Rp 101,2 miliar, atau 10 persen dari laba bersih 2016. Sementara itu, cadangan yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp 607 miliar atau 60 persen dari laba bersih.

Dibandingkan tahun lalu, dividen yang dibagikan kali ini lebih tinggi. Tahun lalu, perseroan membagikan dividen sebesar Rp 125 miliar, atau 20 persen dari laba bersih tahun 2015 yang sebesar Rp 625 miliar. Adapun nilai dividen per saham sebesar Rp 20,63 per lembar saham.

Kompas TV Komitmen investasi terus digali antara Indonesia dan Arab Saudi. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh perusahaan minyak dan gas Pertamina dengan Saudi Aramco. Nilai kerjasama yang mencapai 5 Miliar Dollar Amerika atau setara Rp 67 Triliun ini hanya untuk proyek kilang pemurnian milik Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah. Kesepakatan yang diberikan oleh Aramco ini di bawah kesepakatan serupa dengan petronas yang mencapai 7 Miliar Dollar Amerika Serikat. Selain Pertamina, BUMN lain yang menyepakati investasi dengan investor Arab Saudi adalah Wijaya Karya. Wika akan berekspansi ke Arab Saudi, melalui Adil Makki Contracting Company, AMCO. Sebenarnya, kerja sama semacam ini bukan hal baru. Banyak perusahaan konstruksi asal Indonesia yang mendapat proyek besar di Arab Saudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com