NEW YORK, KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya sejak pemilihan presiden AS pada November 2016 lalu, investor meragukan kinerja pemerintahan Presiden Donald Trump.
Hal ini menandai berakhirnya periode bulan madu bagi pemerintahan presiden yang berasal dari Partai Republik tersebut.
Mengutip CNBC, Kamis (23/3/2017), para investor meragukan kelanjutan dan kredibilitas kebijakan reformasi pajak dan stimulus yang dijanjikan Trump dan Kongres Republik.
Keputusan untuk menghapus dan merombak program jaminan kesehatan Obamacare juga memukul keyakinan investor.
Pasar saham tergerus aksi jual secara tajam, ditandai antara lain indeks Dow Jones anjlok 200 poin dan indeks berkapitalisasi pasar kecil, seperti Russell 2000 juga melemah 2 persen.
Sektor keuangan memimpin pelemahan, hingga mencapai 2,6 persen. Padahal, sejak pilpres AS, indeks Dow Jones sudah menguat 13 persen.
Peter Boockvar, kepala analis pasar The Lindsey Group menyatakan, investor kini sudah mulai tidak memperhatikan janji kebijakan Trump.
"Pasar mulai tidak menghiraukan janji stimulus dan reformasi pajak Trump. Mereka mulai menyadari ada potensi isu lainnya," jelas Boockvar.
Pasar mulai mempertanyakan kredibilitas Trump. Namun, meski tampaknya Trump tidak memedulikan opini orang, namun pasar kini tidak lagi begitu tertarik dengan inisiatif kebijakan Trump.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.