Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indo Tambangraya Megah Bagikan Dividen Hampir 100 Persen Labanya

Kompas.com - 29/03/2017, 14:58 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan batu bara yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), membagikan hampir 100 persen labanya sebagai dividen, kepada pemegang saham.

Direktur Keuangan Indo Tambangraya Yulius Kurniawan Gozali mengatakan, dividend payout ratio tahun 2016 yang dibagikan ke pemegang saham persisnya sebesar 99,84 persen dari laba bersih.

Dividend payout ratio adalah rasio antara dividen yang dibayarkan sebuah perusahaan (dalam satu tahun buku) dibagi dengan keuntungan bersih perusahaan, pada tahun buku tersebut.

Adapun imbal hasil atau dividend yield-nya sebesar 8 perdelapan persen.

"Laba bersih perseroan untuk tahun buku 2016 tercatat sebesar 130,7 juta dollar AS. Sebesar 130,5 juta dollar AS atau sekitar 99,84 persen dari laba bersih 2016 ditetapkan sebagai dividen final," kata Yulius dalam konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Rabu (29/3/2017).

Dari dividen final sebesar 130,5 juta dollar AS itu, sebesar 36,5 juta dollar AS sudah dibagikan sebagai dividen interim pada 24 November 2016 silam.

Dividen interim yang dibagikan setara dengan Rp 434 per saham. Dividen interim adalah dividen yang dibagikan dalam suatu tahun berjalan sebelum pembukuan keuangan ditutup.

Adapun sisanya, atau sebesar 94 juta dollar AS atau setara dengan Rp 1.143 per saham akan dibagikan dalam bentuk dividen tunai kepada seluruh pemegang saham. Pembayarannya akan dilakukan pada 21 April 2017.

"Sisa laba bersih atau 209.000 dollar AS akan digunakan untuk menambah saldo laba atau retained earning untuk mendukung pengembangan perseroan," kata Yulius.

Menurut Yulius, pertimbangan dibagikannya dividen hampir 100 persen dikarenakan perusahaan memang menjaga untuk tidak memegang uang kas terlalu banyak.

"Tahun lalu kami bagi dividen juga besar sih. Cuma saya pusing kalau bawa cash terlalu banyak, jadi ya kami bayar dividen dulu deh," kata Yulius.

Indo Tambangraya membukukan laba bersih di 2016 cukup baik, yakni sebesar 130,7 juta dollar AS atau meningkat 107 persen dibandingkan laba bersih 2015 yang sebesar 63,1 juta dollar AS.

Peningkatan laba bersih didorong membaiknya harga jual batu bara pada kuartal akhir 2016. Harga batu bara naik dari 49,9 dollar AS per ton menjadi 59,8 dollar AS per ton.

Penjualan bersih Indo Tambangraya tahun lalu tercatat sebesar 1,367 miliar dollar AS, atau turun 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun, beban penjualan juga turun 25 persen menjadi 99,38 juta dollar AS. Beban keuangan dan lain-lain juga turun, sehingga laba per saham 2016 menjadi 0,12 dollar AS, naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya yang sebesar 0,06 dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com