Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Bawah Trump, Keyakinan Konsumen AS Kembali Melonjak

Kompas.com - 30/03/2017, 12:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com – Biro riset ekonomi The Conference Board menyatakan indeks keyakinan konsumen di Amerika Serikat pada Maret 2017 melonjak ke level tertinggi sejak Desember 2000.

Periode tersebut merupakan masa di mana internet begitu meluas dan saham emiten-emiten teknologi di indeks Nasdaq begitu perkasa.

Periode yang dinamakan “dot-com bubble” tersebut menjadi salah satu faktor yang menggiring AS ke jurang resesi yang dimulai pada Maret 2001 dan usai pada November 2001. Pada periode itu juga terjadi serangan teror 11 September 2001.

Tentu saja, indeks keyakinan konsumen The Conference Board pada Maret 2017 itu juga yang tertinggi sejak Juli 2007.

Resesi Besar di AS mulai terjadi pada Desember 2007 dan berlangsung hingga Juni 2009. Pengukuran keyakinan konsumen lainnya, yakni The University of Michigan Consumer Sentiment Index juga mencapai rekor tertingginya sejak tahun 2000 pada Maret 2017 ini.

Meskipun demikian, melonjaknya indeks keyakinan konsumen ini bukan berarti bahwa perekonomian AS akan masuk ke periode penurunan. Pasalnya, dalam kedua siklus tersebut, akan terjadi gangguan ekonomi besar setelah indeks keyakinan konsumen menguat.

Walaupun The Conference Board tidak menyebut secara spesifik bahwa indeks keyakinan konsumen yang meningkat itu disebabkan Presiden Donald Trump, namun tampaknya rata-rata warga AS, khususnya pelaku bisnis dan para CEO perusahaan kecil, menyambut baik kemungkinan adanya reformasi pajak dan stimulus fiskal.

“Asesmen konsumen terhadap kondisi bisnis dan pasar tenaga kerja saat ini membaik secara signfiikan. Konsumen juga mengekspresikan optimisme yang lebih tinggi terkait outlook jangka pendek terkait prospek bisnis, pekerjaan, dan pendapatan pribadi,” ujar Lynn Franco, direktur indikator ekonomi The Conference Board seperti dikutip dari CNN Money, Kamis (30/3/2017).

Franco menambahkan , konsumen merasa bahwa kondisi ekonomi saat ini telah membaik. Optimisme konsumen tersebut juga mengindikasikan kemungkinan peningkatan prospek pertumbuhan ekonomi AS dalam beberapa bulan ke depan.

Meskipun demikian, konflik politik antara Partai Republik dan Demokrat beberapa waktu terakhir soal program jaminan kesehatan telah mengikis keyakinan ekonomi di kalangan Demokrat maupun Republikan.

Perusahaan jasa poling Gallup menyatakan bahwa indeks keyakinan ekonomi menurun ke level terendah karena merosotnya pasar saham terkait kegagalan Partai Republik untuk mengganti program jaminan kesehatan Obamacare.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Whats New
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com