Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Janji Bakal Relaksasi Aturan Perbankan AS

Kompas.com - 05/04/2017, 15:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjanji bakal melakukan berbagai reformasi dan relaksasi regulasi perbankan AS yang diperkenalkan pasca krisis keuangan beberapa tahun lalu. Aturan yang dimaksud adalah aturan yang dikenal dengan istilah Dodd-Frank.

Mengutip BBC, Rabu (5/4/2017), aturan Dodd-Frank mencegah perbabkan untuk mengambil terlalu banyak risiko. Selain itu, perbankan juga diminta untuk memisahkan bisnis komersial dan investasi.

Namun, Trump menyatakan dirinya ingin membantu sektor perbankan dengan memberlakukan perubahan yang sangat kuat.

"Kita ingin pelarangan dan regulasi yang kuat. Akan tetapi, bukan regulasi yang membuat perbankan tidak bisa memberikan pinjaman kepada orang-orang yang akan menciptakan lapangan kerja," ujar Trump.

Menurut Trump, pemerintahannya akan memberikan angin segar bagi industri perbankan agar bisa memberikan pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan. Janji pembenahan regulasi perbankan itu sudah digaungkan Trump pada masa kampanyenya.

Kala itu, ia berjanji akan merelaksasi aturan terhadap perbankan besar. Selain itu, Trump juga akan memerintahkan tinjauan secara berkala terhadap regulasi industri.

Janji Trump itu tampaknya didukung oleh CEO raksasa perbankan AS JP Morgan Chase, Jamie Dimon.

Dalam surat tahunannya kepada pemegang saham, Dimon menyatakan persoalan regulasi bersifat kompleks namun tidak perlu, mahal secara biaya, dan kerap membingungkan.

Aturan Dodd-Frank dirancang untuk menangani risiko sistemik atas kemungkinan perbankan besar mengalami kolaps.

Kalau terjadi kondisi demikian, maka harus dilakukan bail out. Namun, menurut Dimon, perbankan terus mengantisipasi masalah ini dengan memperkuat permodalan dan memperkenalkan kendali risiko yang lebih ketat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com