Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekali Tempel, Anda Bisa Jadi Investor Pasar Modal

Kompas.com - 07/04/2017, 14:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi investor pasar modal bakal kian mudah. Cukup tempelkan ke perangkat perangkat baca kartu tanda penduduk (KTP) elektronik (card reader), masyarakat bisa langsung menjadi pemegang produk pasar modal.

Hal ini menyusul kegiatan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang menyerahkan 98 card reader ke sejumlah pelaku industri pasar modal. Perusahaan yang memperoleh card reader merupakan perusahaan efek, manajer investasi dan agen penjual.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas inisiatif sebelumnya terkait penggunaan data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Ditjen Dukcapil), Kementerian Dalam Negeri untuk percepatan pembukaan rekening investasi.

"Dengan penggunaan card reader KTP, proses pembukaan rekening yang sebelumnya bisa berhari-hari bisa menjadi hanya 30 menit," jelas Direktur Friderica Widyasari Dewi, Kamis (6/4).

Dengan direalisasikannya inisitaif tersebut, diharapkan animo untuk masuk ke pasar modal menjadi jauh lebih besar. Sebab, investor tidak lagi kehilangan momen untuk berinvestasi karena proses pembukaan rekeningnya belum selesai.

Pemanfaatan card reader ini juga memberikan kemudahan bagi investor yang berada di luar Pulau Jawa yang sering mengeluhkan lamanya waktu untuk pembukaan rekening investasi.

Meski kantor cabang Perusahaan Efek tidak tersedia di wilayah tertentu, namun proses pembukaan rekening Efek dapat dilakukan dengan mudah dan cepat dengan menggunakan card reader, bahkan untuk area terpencil sekalipun.

Direktur Utama Mandiri Manajer Investasi Muhammad Hanif menyambut positif inisiatif tersebut. Menurutnya, kerjasama pelaku industri dengan Dukcapil akan berpengaruh signifikan karena proses on boarding untuk registrasi menjadi lebih mudah dan cepat.

Dengan mengintegrasikan KTP elektronik dengan sistem masing-masing pelaku industri, daftar formulir pembukaan rekening yang harus diisi oleh calon investor akan jauh berkurang.

"Karena selama ini, pengisian formulir untuk calon investor cukup painful karena harus mengisi banyak pertanyaan," pungkasnya. (Dityasa H Forddanta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com