Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahala Jadi Dirut, Saham Garuda Indonesia Naik 5,56 Persen

Kompas.com - 13/04/2017, 22:40 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengangkatan Pahala N Mansury sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) bersama dengan enam direktur baru lainnya memberikan sentimen positif terhadap saham Garuda.

Pada perdagangan hari ini Kamis (13/4/2017) saham GIAA ditutup naik 20 poin atau sebesar 5,56 persen ke level 380 per lembar saham. Saham GIAA pada Rabu (12/4/2017) ditutup di level 360 per lembar saham.

Jika dibandingkan posisi awal bulan April, yang waktu itu ditutup di level 352 per lembar saham, maka saham Garuda hari ini sudah naik 28 poin atau sebesar 7,95 persen. Kemudian jika dibandingkan dengan posisi sebulan lalu, 13 Maret 2017, maka saham GIAA tercatat mengalami kenaikan 40 poin atau 11,76 persen.

Menurut Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang, kepercayaan pasar terhadap saham Garuda meningkat seiring adanya manajemen baru Garuda.

"Respon positif market karena adanya manajemen yang baru, yang dinilai bisa mencari strategy financing untuk Garuda," kata Edwin kepada Kompas.com, Kamis.

Edwin menambahkan, manajemen baru mempunyai jaringan dan relasi kuat di dunia keuangan untuk pencarian sumber-sumber pembiayaan atau pendanaan murah untuk GIAA.

Meskipun belum dipaparkan secara gamblang apa rencana kerja manajemen baru, namun pengalaman dan relasi kuat tersebut membentuk sentimen positif pasar.

"Karena hal tersebut penting bagi GIAA terkait misalnya mau sewa pesawat baru kan ujungnya pasti terkait financing-nya. Belum lagi kita bicara masalah utang-utang GIAA," imbuh Edwin.

Edwin melihat kasus yang menyeret mantan bos Garuda Emirsyah Satar sudah tidak menjadi fokus investor. Sehingga ia memperkirakan untuk jangka pendek saham GIAA masih akan bergerak di kisaran 400-405, dan jangka panjangnya ke level 430.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menuturkan, kenaikan saham yang dipicu pergantian direksi biasanya bersifat temporer atau sementara. "Orang tetap akan menunggu kebijakan dan kerja tim baru," kata Hans. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com