Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies-Sandi Menang, Saham Saratoga Naik Terdorong Aksi Spekulasi

Kompas.com - 20/04/2017, 12:00 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemenangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua membuat para pemegang saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) menambah portofolio investasinya.

Para investor berharap, dengan harapan terpilihnya Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta baru, akan mampu mendongkrak kinerja Saratoga dan memberikan imbal hasil yang lebih tinggi.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (20/4/2017), saham Saratoga dibuka naik. Berdasarkan data Bloomberg, saham SRTG pada pukul 09.00 WIB di level Rp 3.700 per saham. Lalu pada pukul 10.00 WIB saham SRTG berada di level tertingginya, yakni Rp 4.330 atau naik sebesar Rp 14,54 persen.

(Baca: Anies-Sandi Menang, Saham-saham HT dan Sandiaga Uno Bakal "Terbang"?)

Tidak Bertahan Lama

Head of Research and Consulting Services PT Infovesta Utama Edbert Suryajaya menilai, kenaikan saham Saratoga tersebut terimbas oleh kemenangan pasangan Anies-Sandi dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.

"Ya, memang sedikit banyak terimbas sentimen kemenangan Anies-Sandi," kata Edbert saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/4/2017).

Namun Edbert memprediksikan, kenaikan harga saham Saratoga tidak akan berlangsung lama. Menurutnya, kenaikan saham Saratoga hanyalah sementara karena terdorong spekulasi para investor.

"Sentimen sesaat paling dua atau tiga hari, kenaikan ini kan didorong spekulasi. Karena kinerja terbaru belum ada, jadi hanya spekulasi saja," tutur Edbert.

Sekadar informasi, Sandiaga Salahuddin Uno atau yang akrab disapa Sandiaga Uno tercatat memiliki 754 juta lembar saham di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).

Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan Saratoga adalah menjalankan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui anak perusahaan di bidang pertanian, perkebunan, telekomunikasi, perdagangan, industri, energi, pembangunan, transportasi dan jasa. 

(Baca: Anies-Sandi Kalahkan Ahok-Djarot, Bagaimana Prediksi di Pasar Modal?)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com