Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlukah Penerapan Ganjil-Genap pada Arus Mudik Lebaran?

Kompas.com - 20/04/2017, 21:00 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebentar lagi akan masuk bulan Ramadhan dan setelah itu masyarakat muslim akan merayakan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. Sesuai tradisi, masyarakat pasti melakukan mudik untuk merayakan hari raya di kampung halamannya. 

Namun, saat masa mudik lebaran kita selalu disuguhkan pemandangan bagaimana padatnya lalu lintas menuju daerah khususnya pada jalan tol. Hal ini disebabkan, karena semua orang ingin pulang kampung pada saat bersamaan, sehingga kemacetanlah yang terjadi. 

Oleh karena itu, untuk mengurai kemacetan tersebut, keluarlah wacana penerapan pelat nomor kendaraan ganjil-genap pada mudik Lebaran khususnya di jalan tol.

Wacana ini timbul dari keresahan pengguna jalan tol akibat kemacetan yang panjang saat mudik lebaran. Penerapan ganjil-genap ini sebenarnya bertujuan untuk membatasi jumlah kendaraan pribadi pemudik di jalan tol jalur mudik Lebaran. 

Akan tetapi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selaku pelaksana jalannya mudik Lebaran tidak boleh gegabah untuk penerapan ganjil-genap tersebut. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun akan mengkaji terlebih dahulu pemberlakuan pelat ganjil-genap.

(Baca: Ada Wacana "Pelat Ganjil-Genap" Saat Mudik Lebaran, Ini Kata Menhub)

 

Memang terdapat keuntungan dan kerugian yang didapat Kemenhub dalam pemberlakuan pelat ganjil-genap pada mudik Lebaran. 

Untungnya, bisa membatasi jumlah kendaraan yang masuk jalan tol. Bahkan, kendaraan pribadi pun akan berkurang sebanyak 30 persen jika menerapkan sistem tersebut. Sehingga, tidak menimbulkan kemacetan panjang.

Ruginya, masyarakat hanya memiliki waktu-waktu tertentu untuk mudik. Pengkajian pemberlakuan ini akan dilakukan seperti jajak pendapat dengan mengundang semua pemangku kepentingan termasuk masyarakat itu sendiri. 

"Nanti netizen kami tanyain kan. Kami (lakukan) jajak pendapat," kata Menhub Budi Karya.

Tidak Diperlukan

 

Pengamat transportasi Danang Parikesit menilai, pemberlakuan pelat ganjil-genap pada mudik Lebaran tidak diperlukan jika pemerintah mempunyai persiapan mudik Lebaran yang baik. 

Seharusnya, pemerintah itu mengatur lalu lintas kendaraan yang ingin masuk ke dalam jalan tol dan dibatasi sesuai dengan kapasitasnya. 

Jika jalan tol sudah penuh dengan kendaraan maka Kemenhub dapat membatasi kendaraan yang masuk ke dalam jalan tol dengan memberikan jalan alternatif selain menggunakan jalan tol. 

Pengaturan lalu lintas jalan tol ini juga harus dibarengi oleh peningkatan pelayanan dari angkutan umum, mulai dari darat, udara, laut dan kereta api. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com