Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Buka Gerai Produk Pangan Nasional di Moskow

Kompas.com - 25/04/2017, 07:22 WIB
Aprillia Ika

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia membuka paviliun permanen untuk memasarkan berbagai produk pangan nasional di Moskow, Rusia, Senin (24/4/2017). Hal ini dilakukan untuk memanfaatkan potensi pasar di Rusia maupun negara lain di sekitarnya.

"Ini merupakan saat yang bersejarah, karena pertama kalinya Indonesia mempunyai gerai permanen di Rusia," kata Dubes RI untuk Rusia, M Wahid Supriyadi, pada pembukaan Paviliun Indonesia di Food City, Rusia, Senin, melalui siaran pers.

Wahid mengatakan Rusia merupakan pasar yang sangat potensial bagi berbagai produk Indonesia yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh pengusaha Indonesia.

Menurut dia, peluang bisnis di Rusia menjanjikan. "Peluangnya masih sangat besar, terutama untuk komoditas buah dan sayuran," ujar Wahid. 

Kedua komoditas tersebut yang paling diminati dan dibutuhkan masyarakat Rusia. Sebab selama ini mereka impor buah dan sayuran dari negara lain. "Buah dan sayuran sangat mahal di sini," kata dia.

Kehadiran Paviliun Indonesia merupakan gagasan dari mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel. Menurut dia, hadirnya gerai permanen di kawasan bisnis pangan tersebut tidak hanya akan membuka kesempatan pasar bagi produk Indonesia di Rusia, tapi juga negara lain.

Saat ini berbagai negara juga membuka gerai di Food City yang dikelola Eurasian Business Union. "Ini kesempatan bagi (pengusaha) Indonesia untuk melakukan kontak dagang dengan Rusia dan negara lainnya," ujar Rachmat.

Rachmat sangat menyadari sulitnya membuka pasar perdagangan ke sejumlah negara. Oleh karena itu melalui Paviliun Indonesia, ia ingin membantu pemerintah dan pengusaha untuk meningkatkan ekspor.

"Karena itu atas seizin Presiden Joko Widodo dan Menteri Perdagangan, ada Paviliun Indonesia ini guna mempromosikan produk Indonesia," lanjut dia.

Saat ini baru ada perusahaan yang mempromosikan produk mereka di Paviliun Indonesia, antara lain Indofood dengan produk Kacang Dua Kelinci, dan Finna, yang menjajakan produk pangan.

Berdasarkan data Kedutaan Besar RI di Moskow, neraca perdagangan Indonesia-Rusia terus meningkat. Tahun 2016 neraca perdagangan kedua negara sekitar 2,6 miliar dollar AS, dengan ekspor Indonesia ke Rusia mencapai sekitar 2,2 miliar dollar AS, dan impor dari Rusia sebesar 403,4 juta dolalr AS. 

Jumlah tersebut naik dibandingkan 2015 yang neraca perdagangan kedua negara mencapai 1,96 miliar dollar AS, dengan ekspor Indonesia ke Rusia sebesar 439, 5 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com