Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekanan IHSG Diperkirakan Berlanjut

Kompas.com - 26/04/2017, 08:41 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan kembali cenderung tertekan dengan rentang pergerakan 5.626-5.700.

"Saham-saham yang perlu dicermati diantaranya ACES, BDMN, BMRI, JPFA, KLBF, PGAS, SIMP," kata analis dari Reliance Sekuritas Lanjar Nafi kepada Kompas.com, Jakarta, Rabu (26/4/2017).

Kemarin Selasa (25/4/2017) IHSG ditutup menguat pada pre-closing 16,32 poin sebesar 0,29 persen di level 5.680,79 setelah selama perdagangan bergerak pada zona negatif.

Menurut Lanjar, pergerakan yang cenderung terkonsolidasi itu disebabkan sepinya investor domestik. Di sisi lain terlihat aksi beli investor asing yang cukup besar Rp 1,31 triliun.

"Sektor aneka industri dengan saham ASII yang terkoreksi memimpin pelemahan. Sedangkan indeks sektor industri dasar memimpin dengan rata-rata produsen semen berbalik menguat paska-penurunan cukup signifikan sejak pekan lalu," kata Lanjar.

Bursa Asia dan Eropa

Bursa Asia mayoritas ditutup menguat lebih dari 1 persen, kemarin. Permintaan aset safe haven menurun dan terlihat beralih pada ekuitas.

Saham di Jepang dan Hong Kong memimpin sebuah reli di Asia karena spekulasi bahwa aksi jual sudah mencapai titik jenuh atas kekhawatiran pada kebijakan yang terlalu berlebihan.

"Bank of Japan secara luas diperkirakan akan mempertahankan strategi pada program pelonggaran moneternya, meskipun tetap di bawah target," tutur Lanjar.

Dia menambahkan, Yen turun 0,6 persen menjadi 110,47 per dollar AS. Bursa Eropa dibuka mayoritas menguat mendekati level tertinggi 20 bulan dengan saham properti dan teknologi menopang penguatan.

Risiko politik mereda namun investor masih harus menghadapi beberapa sentimen geopolitik antara Korea utara dan AS.

Menurut Lanjar, sentimen selanjutnya yaitu Bank of Europe mengindikasikan sedikit kemungkinan adanya perubahan kebijakan serta spekulasi PDB AS tumbuh satu persen secara tahunan di kuartal-I.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com