Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sri Mulyani Singgung Kebakaran Hutan Di Acara Sawit...

Kompas.com - 03/05/2017, 05:11 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam acara peluncuran buku Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPBD) Sawit, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan bahwa industri kelapa sawit masih disorot dunia lantaran berbagai persepsi negatif.

Teranyar, Parlemen Uni Eropa mengeluarkan resolusi sawit dan melarang biodiesel berbasis kelapa sawit. Sebab, perkebunan kelapa sawit dinilai menciptakan deforestasi hingga pelanggaran hak azasi manusia (HAM).

"Indonesia sebagai pemain besar didunia harusnya bisa menjawab, bahwa kita memiliki kegiatan ekonomi yang sustainable secara lingkungan, menyejahterakan tidak hanya petani tapi juga seluruh masyarakat," ujarnya di Jakarta, Selasa (2/5/2017).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu sempat menyinggung persoalan kebakaran hutan. Selama ini banyak yang menilai penyebab kebakaran hutan adalah perluasan perkebunan kelapa sawit.

Berdasarkan laporan Parlemen Uni Eropa berjudul On Palm Oil and Deforestation of Rainforests menyebutkan, kebakaran lahan di Indonesia biasanya hasil dari pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit.

Sekitar 52 persen dari kebakaran hutan di Indonesia pada tahun 2015 tulis dokumen itu, terjadi di lahan gambut yang kaya karbon. Akibatnya, 69 juta orang menghirup polusi udara yang tidak sehat.

"Jangan sampai masyarakat Indonesia yang tidak terlibat harus menanggung katakanlah waktu terjadi kebakaran hutan sehingga mereka harus mengalami implikasi dari sisi kesehatan," kata Sri Mulyani.

"Biayanya menurut estimasi Bank Dunia mencapai 16 miliar dollar AS, jauh lebih besar dari nilai tambah industrinya sendiri. Jadi tidak hanya merusak lingkungan tetapi juga merusak kesehatan," sambung perempuan yang kerap disapa Ani itu.

Bagi Sri Mulyani, persepsi negatif itu harus dijawab oleh para pelaku industri kelapa sawit termasuk BPDP Sawit dengan bukti nyata bahwa industri tersebut tidak seperti yang dituduhkan.

Ia menilai, itulah pekerjaan rumah yang besar di industri kelapa sawit.

Dalam acara peluncuran buku Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPBD) Sawit, hadir beberapa menteri diantaranya Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Bojonegoro.

Selain itu hadir juga para pelaku usaha industri kelapa sawit diantaranya Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki).

(Baca: Sri Mulyani Minta Pengusaha Sawit Tidak Mengakali Pajak)

Kompas TV Titik Api di Riau Kembali Bermunculan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com