Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fluktuatif, IHSG Ditutup Menguat 0,39 Persen

Kompas.com - 04/05/2017, 17:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis (4/5/2017).

Meski indeks bergerak fluktuatif, pasar cukup ramai pada hari ini. Hal tersebut terlihat dari nilai transaksi yang tembus Rp 12 triliun. Jumlah tersebut lebih besar ketimbang rata-rata transaksi harian bursa di kisaran Rp 7 triliun.

Investor banyak melepas saham di sektor agribisnis dan pertambangan. Hal itu menyebabkan indeks dua sektor tersebut melemah lebih dari 1 persen.

Sementara itu seiring dengan variatifnya bursa di kawasan Asia Pasifik. Investor masih menunggu data ketenagakerjaan AS.

Pukul 16.00 IHSG ditutup menguat sebesar 22,07 poin atau 0,39 persen di posisi 5.669,44. Sebanyak 139 saham diperdagangkan menguat, 190 saham melemah dan 92 saham stagnan.

Investor asing mencatatkan net sell di seluruh pasar sebesar Rp 313,58 miliar. Sementara itu di pasar reguler, pemodal asing mencatatkan net buy sebesar Rp 800,46 miliar.

Saham-saham yang turut menopang penguatan IHSG di antaranya BBRI (Rp 13.925), BBCA (Rp 17.825), TLKM (Rp 4.370) dan BMRI (Rp 11.700). Adapun saham-saham yang membebani di antaranya PTPP (Rp 2.700) dan ASII (Rp 8.800).

Sektor-sektor yang membebani pergerakan IHSG yaitu agribisnis (-1,21 persen), aneka industri (-0,54 persen), pertambangan (-1,55 persen), dan perdagangan (-0,51 persen).

Sementara itu, sektor-sektor yang menopang penguatan yakni konsumer (0,37 persen), manufaktur (0,29 persen), infrastruktur (0,65 persen), keuangan (1,28 persen), industri dasar (0,83 persen) dan properti (0,37 persen).

Adapun nilai tukar rupiah pada sore hari ini melemah terhadap dollar AS. Mengutip Bloomberg, rupiah diperdagangkan di Rp 13.328 per dollar AS>


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com