Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Akhir Tahun, "Return" Reksa Dana Saham Syariah Bisa 12 Persen

Kompas.com - 08/05/2017, 06:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Prospek reksa dana saham syariah diperkirakan akan lebih cerah dibandingkan jenis reksa dana syariah lainnya.

Research & Investment Analyst Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan, prospek reksa dana saham syariah tersebut didukung oleh kenaikan beberapa saham sampai akhir tahun nanti.

Apa saja saham-saham pendongkraknya?

Pertama, saham-saham sektor komoditas. Saham sektor komoditas ini diperkirakan akan tumbuh 20 persen sampai akhir tahun.

Kedua, saham-saham infrastruktur. Saham-saham sektor infrastruktur ini diperkirakan akan naik 10 persen-15 persen hingga akhir tahun ini.

Ketiga, saham-saham consumers good. Saham sektor ini diperkirakan akan naik 10 persen sampai di penghujung 2017.

(Baca: Reksa Dana atau Emas, Mana yang Lebih Baik bagi Investor Pemula?)

Wawan optimistis, sebagian besar kinerja saham-saham akan lebih baik dibandingkan tahun lalu. Apalagi motor penggerak reksa dana saham syariah di tahun ini yakni pada saham komoditas.

"Sehingga reksa dana saham syariah bisa memberikan imbal hasil yang cukup tinggi atau paling tidak setara dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)," paparnya, Minggu (7/5/2017).

Ia memprediksi, reksa dana saham syariah akan memberikan imbal hasil 10 persen-12 persen, campuran syariah 8 persen-9 persen.

Sedangkan, reksa dana pendapatan tetap syariah akan mencetak return 7 persen-8 persen.

Terakhir, reksa dana pasar uang syariah bakal menorehkan return hingga 4 persen-5 persen sampai tutup tahun ini.

Wawan juga optimistis, IHSG akan melaju ke level 5.900-6.100 hingga akhir 2017. (Umi Kulsum)

Kompas TV Beli Reksa Dana Via "Online"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com