Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Divonis 2 Tahun Penjara, Bagaimana Pandangan Investor?

Kompas.com - 10/05/2017, 06:19 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ditetapkan bersalah dalam kasus penistaan agama. Atas tindak tersebut, Ahok, panggilan akrab Basuki, divonis hukuman penjara selama dua tahun oleh majelis hakim.

Head of Corporate Strategy Bahana Sekuritas Harry Su dalam risetnya menyatakan, kekalahan Ahok dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta dan vonis yang diterimanya menunjukkan reperkusi penting dalam kancah politik Indonesia.

Ini antara lain terkait dengan tampaknya peningkatan oposisi terhadap Presiden Joko Widodo.

Lalu, apakah investor memperhatikan dan bereaksi terhadap vonis terhadap Ahok? Selain itu, isu politik apa lagi yang dicermati oleh investor?

Harry memandang, saat ini yang diperhatikan dan ditunggu-tunggu oleh investor adalah terkait perombakan kabinet alias reshuffle. Isu reshuffle memang begitu disoroti oleh investor.

"Ke depan, pasar menunggu reshuffle kabinet yang memang telah lama dinantikan dan normalisasi kondisi politik," tulis Harry dalam laporan risetnya, Selasa (9/5/2017).

Harry menyatakan, pihaknya menyarankan investor untuk mengambil langkah defensif terhadap beberapa emiten. Ini sebagai langkah perlindungan terkait kemungkinan berlanjutnya pusaran politik.

Menurut Harry, beberapa emiten tersebut antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

"Perhatikan bahwa kami telah menambah dua nama baru terhadap daftar defensif kami, yakni BBCA dan KLBF," ujar Harry.

Selasa sore (9/5/2017), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 5.697,056. Level ini melemah 10,80 poin atau 0,19 persen dibandingkan level pada pembukaan perdagangan, yakni 5.730,251.

(Baca: Anies-Sandi Kalahkan Ahok-Djarot, Bagaimana Prediksi di Pasar Modal?)

Kompas TV BI Prediksi Perekonomian Dunia Membaik di 2017

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com