Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Purifikasi Reksa Dana Syariah Digunakan untuk Bangun Jembatan Desa

Kompas.com - 11/05/2017, 21:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - PT Manulife Asset Manajemen Indonesia (MAMI) melakukan peletakan batu pertama pembangunan jembatan di Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah. Jembatan itu menghubungkan Desa Gunungpati dan Desa Srondol di Kecamatan Banyumanik, Semarang.

Pembangunan jembatan tersebut menghabiskan biaya sekitar Rp 364 juta. Dana tersebut dibiayai oleh dana purifikasi yang berasal dari pembersihan dana kelolaan portofolio reksa dana Manulife Syariah Sektoral Amanah (MSSA).

"Penyaluran dana purifikasi ini adalah wujud komitmen MAMI dalam memenuhi aturan-aturan yang berlaku dalam seluruh aktivitas bisnis, khususnya terkait produk reksadana syariah," kata Legowo Kusumonegoro, Presiden Direktur MAMI di Desa Gunungpati, Kamis (11/5/2017).

Legowo menyatakan, dalam pengelolaan reksa dana syariah, ada kemungkinan pendapatan yang tidak sesuai dengan prinsip syariah. Dana tersebut akan dikeluarkan dari portofolio reksa dana dan disalurkan serta digunakan untuk kepentingan umum, alias dipurifikasi.

Untuk program purifikasi ini, MAMI bekerja sama dengan Dompet Dhuafa, yang bertugas menyeleksi dan mengajukan beberapa alternatif wilayah yang tepat untuk menerima dana purifikasi. Kemudian dipilihlah jembatan tersebut untuk diperbaiki.

"Kondisi jembatan yang dibangun warga sejak tahun 2000 ini sudah banyak yang rusak dan rawan untuk dilintasi. Kondisi kayu pada jembatan sudah banyak yang keropos dan patah," ujar Direktur Utama Dompet Dhuafa Yuli Pujihardi pada kesempatan yang sama.

Selain itu, ditemukan pula tiang penyangga jembatan yang patah. Pun kondisi pondasi jembatan sudah rusak parah lantaran terkikis arus deras saat banjir, padahal jembatan ini amat vital bagi warga untuk berkativitas.

Saat ini, MAMI mengelola dua produk reksa dana syariah jenis saham, yakni MSSA dan Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com