Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FSC Lanjutkan Program Edukasi Hutan Berkelanjutan

Kompas.com - 12/05/2017, 19:23 WIB

KOMPAS.com - Proses sertifikasi FSC (Forest Stewardship Council) yang pada setahun silam menggandeng mitra-mitra terkait produsen barang-barang dari hasil hutan berlanjut dengan program terkini pada 2017. Pada program itu, FSC dalam siaran persnya pada Rabu (10/5/2017), menyematkan tajuk #Peduli Hutan Berawal Dari Rumah. (Baca: Pentingnya Hutan bagi Industri Kertas dan Kemasan)

Menyimak data per 2014 dari Forest Watch Indonesia (FWI), hutan dunia sedang mengalami ancaman berkelanjutan lantaran penebangan yang tidak bertanggung jawab, kebakaran, serta alih fungsi hutan menjadi lahan tak berhutan untuk pertambangan dan perkebunan. Dalam kurun waktu 2009-2013, Indonesia kehilangan hutan seluas 4,6 juta hektar atau 7 kali luas Provinsi DKI Jakarta.

Gaya hidup dan pertumbuhan produk yang berkembang di dunia khususnya di Indonesia yang menggunakan hasil hutan sebagai dasar bahan baku juga menjadi salah satu pemicu kerusakan hutan dan menjadi ancaman keberlanjutan hutan. "Kami melakukan edukasi di lima sekolah mulai dari tingkat TK dan SD,"  kata FSC Perwakilan Indonesia Hartono Prabowo dalam peluncuran acara di TK Hang Tuah, Pondok Labu, Jakarta.

Lebih lanjut, Hartono mengatakan, pada kegiatan ini, pihaknya menggandeng perusahaan kemasan Tetra Pak. Program yang berisi serangkaian edukasi dengan judul FSC Goes to School. Sekolah menjadi pilihan lantaran lembaga pendidikan ini  berperan penting dalam tumbuh kembangnya anak. Dari sekolah, anak memperoleh berbagai macam pengetahuan yang terbaik agar kelak dapat bermanfaat, termasuk pendidikan dan pengetahuan mengenai kesadaran akan pentingnya hutan dan lingkungan dalam kehidupan manusia.

Sementara itu, Manajer Lingkungan Hidup Tetra Pak Indonesia Reza Andreanto mengatakan dukungan terhadap inisiatif FSC ini merupakan bagian dari tanggung jawab Tetra Pak. "Bentuknya adalah penggunaan label FSC pada kemasan Tetra Pak," ujarnya.

"Kami pastikan bahwa serat kertas untuk kemasan Tetra Pak berasal dari sumber-sumber terkendali yang dikelola secara bertanggung jawab, tersertifikasi, dan terverifikasi secara independen,"  pungkas Reza.

Josephus Primus Tetra Pak® Indonesia mendorong penggunaan produk bersertifikat dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab.

 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com