Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Ungkap Rantai Pasok Pangan di Pasar Induk Kramat Jati 

Kompas.com - 13/05/2017, 16:06 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan rantai pasok dan harga pangan sejumlah pasar di Jakarta.

Hal ini diungkapkan setelah dirinya melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta, Sabtu (13/5/2017). 

Mentan Amran mencontohkan, rantai pasokan dan harga pada produk hortikultura bawang merah.

Setelah panen dari berbagai daerah, terang Amran, bawang merah langsung dibawa ke Pasar Induk Kramat Jati dengan menggunakan truk. Setelah bawang merah turun dari truk, pedagang besar Pasar Induk Kramat Jati akan mendapatkan harga Rp 18.000 per kilogram.

Dalam hal ini, pedagang besar juga menjadi makelar atau koordinator yang akan menyuplai bawang merah ke pedagang sedang dan kecil yang terdapat di Pasar Induk Kramat Jati. 

Pedagang besar akan mendapatkan untung antara Rp 1.000-Rp 2.000 per kilogram dalam menyuplai bawang merah ke pedagang sedang dan kecil di Pasar Induk Kramat Jati. Sehingga, pedagang sedang dan kecil mendapatkan pasokan bawang merah dengan harga Rp 19.000 per kilogram - Rp 20.000 per kilogram. 

"Turun dari mobil harganya Rp 18. 000. Dibawa oleh orang yang istilahnya dia koordinir semua ini dia untung Rp 2.000 per kilogram. Kemudian pindah ke pedagang lain jadi Rp 20.000 - Rp 21.000 per kilogram," ujar Amran saat ditemui di Pasar Induk Cipinang Jakarta, Sabtu (13/5/2017).

Menurut Amran, pedagang sedang dan kecil Pasar Induk Kramat Jati juga kembali memasok bawang merah ke sejumlah pasar di Jakarta. Dalam memasok, pedagang sedang dan kecil Pasar Induk Kramat Jati akan mengambil keuntungan berkisar antara Rp 2.000 per kilogram hingga Rp 7.000 per kilogram.

"Pindah lagi ke sebelah sudah Rp 22.000 per kilogram, pindah lagi sekian meter sudah Rp 25.000 per kilogram. Ujung-ujung itu ada yang Rp 27.000 per kilogra. Bisa dibayangkan turun dari truk Rp 18.000 sampai sini Rp 27.000,  berarti Rp 9.000 tambahannya rantai pasok itu dari sana kesana," jelasnya.

Meski demikian, Mentan Amran menjamin, harga pangan tidak akan bergejolak tinggi saat memasuki bulan ramadhan dan pada saat hari lebaran.

Amran juga terus melakukan memantau pergerakan harga pangan bersama dengan Satuan Tugas (Satgas) Pangan dan Kementerian Perdagangan.

"Kami berterimakasih kepada Pak Kapolri kami berterimakan kepada ketua Satgas pangan. Ini tim nya sudah terbentuk sampe tingkat polsek. Saya yakin, Harga stabil menghadapi bulan Ramadhan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com