Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Harga Bawang Putih Mahal Salah Pemerintah Sendiri

Kompas.com - 16/05/2017, 22:25 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa mengatakan, melonjaknya harga bawang putih terjadi akibat kesalahan pemerintah sendiri.

"Kalau sekarang harganya meningkat jangan salahkan siapapun tapi salahkan pemerintah, karena ini barang yang sebetulnya bisa dikendalikan, tidak usah cari kambing hitam ada pedagang yang menimbun dan sebagainya," ungkapnya kepada Kompas.com, Selasa (16/5/2017).

Persoalan turunnya produksi bawang putih karena dibukanya importasi bawang putih asal China pada tahun 1996 dengan harga lebih murah dibandingkan hasil produksi petani lokal.

"Bawang putih itu kita matikan sendiri, petani bawang putih dimatikan (akibat impor), akibatnya sekarang ini," jelasnya. Andreas menceritakan, hingga tahun 1996 Indonesia sebenarnya mampu wujudkan swasembada bawang putih.

"Bawang putih itu sampai tahun 1996, 100 persen swasembada dan hingga 1998, 80 persen dan setelah itu turun terus sampai mendekati nol persen saat ini, sehingga hampir 100 persen impor," ungkapnya.

Menurutnya, bawang putih impor mulai masuk ke Indonesia dengan harga yang murah sehingga petani lokal tidak mampu bersaing dan beralih pada komoditas yang lebih menguntungkan.

(baca: Pemerintah Segera Terbitkan Aturan Impor Bawang Putih)

"Harga produk bawang putih dari China dulu hanya separuh harga bawang putih lokal, matilah petani bawang putih lokal, sehingga luas tanam bawang putih drop, dari tahun 1990 ada 28.000 hektar sekarang tinggal 1.500 sampai 2.500 hektar, jadi memang kita matikan sendiri," pungkasnya.

Berdasarkan data Pusat Infromasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN), harga rata-rata bawang putih di Jakarta pada Selasa (16/5/2017) mencapai Rp 68.750 per kilogram, diikuti Nusa Tenggara Timur Rp 63.150 per kilogram, dan Sumatera Selatan Rp 62.000 per kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com