Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indosat Ooredoo: Tarif Telepon Rp 1 per Detik Tak Bikin Rugi

Kompas.com - 25/05/2017, 07:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) menyatakan tarif telepon Rp 1 per detik tidak membuat perusahaan telekomunikasi tersebut merugi.

Direktur Utama PT Indosat Tbk (Indosat) Alexander Rusli mengatakan, tarif telepon Rp 1 per detik tersebut merupakan strategi perseroan dan tidak akan memberikan dampak pada persaingan industri telekomunikasi.

"Apakah ada yang komplain? Ada, tapi ada yang ikut malah lebih drastis (tarifnya)," ujar Rusli saat konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Gedung Indosat, Jakarta Pusat, Rabu (24/5/2017).

Kendati demikian, Rusli tak menampik bila penggunaan telepon dari waktu ke waktu mulai berkurang dari sisi jumlah.

"Ini memang promosi untuk mereka yang masih pakai telepon. Sekarang masih banyak. Walau dari tahun ke tahun menurun jumlahnya," tambahnya.

Adapun, tarif telepon Rp 1 per detik yang digencarkan Indosat Ooredoo awalnya diperuntukkan bagi pelanggan Indosat di luar Pulau Jawa pada awal 2017. Namun, kini Indosat juga memberlakukan tarif yang sama di Pulau Jawa.

Alex menegaskan, tarif tersebut sudah dikalkulasikan dengan matang, dan sudah dihitung dari sisi harga riil, persaingan setiap daerah hingga bonus kepada distributor.

Indosat sendiri memasang tarif telepon Rp 1 per detik dari Indosat untuk telepon ke semua operator dan hanya berlaku untuk telepon 30 detik, selebihnya akan dikenakan tarif regular.

Menurut Alex, tarif tersebut telah mendorong pendapatan perseroan ke arah yang lebih baik jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Laba bersih kami Rp 1,1 triliun (2016). Itu memang menunjukan perbaikan dibandingkan 2015 dan 2014,” papar Alex. Sementara tercatat, pada 2015 silam, Indosat mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 1,3 triliun.

(Baca: Kuartal I, Indosat Ooredoo Kurangi Porsi Utang Mata Uang Asing)

Kompas TV Indosat Beli Satelit dari Tiongkok

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com