Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bawang Putih yang Mengagetkan

Kompas.com - 26/05/2017, 08:20 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggapan harga komoditas strategis yang pemenuhannya melalui importasi tak akan bergejolak mulai sirna setelah kasus melonjaknya harga bawang putih secara cepat.

Kenaikan harga bawang putih beberapa waktu lalu bak kebakaran ditengah hari bolong dengan tiupan angin yang cukup kencang.

Dari harga normalnya sekitar Rp 28.000 hingga Rp 30.000 per kilogram melesat hingga mencapai Rp 60.000 per kilogram dalam periode yang singkat.

Untuk di Pulau Jawa saja harga bawang putih termahal diduduki oleh Ibukota Jakarta yang mencapai Rp 62.500 berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) pada Kamis (25/5/2017).

Penurunan Jumlah Impor Jika menilik data yang dikeluarkan dari Badan Pusat Statistik (BPS) telah terjadi penurunan importasi bawang putih secara signifikan yang mempengaruhi pasokan bawang putih di pasar.

BPS mencatat impor bawang putih per April 2017 dari China mencapai 22.650 ton sedangkan India 1.971 ton. Terjadi penurunan pasokan masuk bawang putih ke Indonesia dari China dari sebelumnya Maret 2017 sebesar 38.971 ton.

(Baca: Dulu Swasembada Bawang Putih, Kini RI Bergantung pada China dan India)

 

Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan kebutuhan bawang putih nasional sebanyak 500.000 ton per tahun. Kuota yang dapat dipenuhi dari pasokan dalam negeri hanya 20.000 ton per tahun.

Beralasan memang jika impor yang dilakukan Indonesia mengalami naik dan turun secara jumlah, karena importasi bawang putih memang belum diatur dengan jelas oleh pemerintah sebelum terjadinya gejolak harga.

Belakangan, dengan gejolak harga yang terus menerus pemerintah melalui Kementerian Perdagangan fan Kementerian Pertanian mengeluarkan aturan importasi bawang putih mulai dari skema impor higga tata niaga komoditas tersebut.

(Baca: Pemerintah Segera Terbitkan Aturan Impor Bawang Putih)

 

Sibuk Urus Bawang Putih

Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan dua menteri kabinet kerja yakni Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Persagangan Enggartiasto Lukita ikut sibuk mengurusi gejolak harga bawang putih.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan, persoalan gejolak harga bawang putih saat ini tidak harus terjadi. Hal itu karena kebutuhan komoditas tersebut secara nasional dipasok melalui impor dari negara lain.

"Sebenarnya secara teknis tidak ada alasan harga (bawang putih) bergejolak karena sebagian besar impor," ujar Amran.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com