Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Berambisi Kalahkan Vietnam dalam Kemudahan Berbisnis

Kompas.com - 02/06/2017, 15:33 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peringkat kemudahan berbisnis atau Ease of Doing Business Indonesia pada tahun 2017 naik ke peringkat 91 dari sebelumnya 106 pada 2016.

Naiknya peringkat tersebut berhasil melampaui Filipina. Namun jika dibanding dengan Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Brunei Darussalam, kemudahan berbisnis di Indonesia kalah jauh.

Terkait dengan kondisi ini, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa saat ini Indonesia terus berusaha mengejar peringkat kemudahan berbisnis Vietnam, yang berada di peringkat 82.

"Bagaimana Indonesia bisa mengejar, syukur-syukur menyusul Vietnam. Karena diantara negara-negara Asean. Vietnam itu paling dekat tapi lebih bagusan dari kita. Bagaimana kita bisa melakukan lompatan menyusul Vietnam," kata Bambang ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (2/6/2017).

Bambang mengakui, persoalan susul-menyusul kemudahan berbinis itu bukanlah hal yang mudah. Sebab, Vietnam pasti juga berbenah, agar tak disusul Indonesia.

"Nah kalau soal rangking susah ditebak. Vietnam pasti ingin improve. Bukan berarti Vietnam kerja, kita enggak kerja. Dua-duanya kerja," kata Bambang.

Meski demikian, mantan Menteri Keuangan RI itu tetap optimis Indonesia akan bisa mengejar dan bahkan menyusul peringkat kemudahan berbisnis Vietnam.

Salah satu yang membuat optimis yakni sudah diperbaikinya titik lemah untuk berbisnis di Indonesia, yakni kepastian hukum kontrak dengan dukungan Mahkamah Agung serta kemudahan memulai usaha.

"Peraturan MA membuat (penyelesaian) sengketa soal kontrak, terutama kontrak yang skalanya kecil. Jadi peraturan itu membatasi supaya perkara itu jadi tak berkepanjangan," kata Bambang.

"Kalau starting a business itu beberapa izin yang masih terpisah-pisah sekarang sudah disatukan. Sekaligus ada penghematan dari segi biaya untu memulai busnis saat ini," tambahnya.

Dengan upaya tersebut, Bambang berharap peringkat kemudahan berbinsis Indonesia terus membaik.

"Karena dua itu faktor tadi yang paling jelek. Nilainya 50-an kita. Indikator Yang lain-lain tetap diperbaiki. Tapi kalau mau cepat ya paling jelek dulu yang dibereskan, disamping yang lain-lain juga tetap diperbaiki," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian ATR/BPN Bidik Target Reforma Agraria Tercapai Tahun Ini

Kementerian ATR/BPN Bidik Target Reforma Agraria Tercapai Tahun Ini

Whats New
BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

Whats New
Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Whats New
PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

Whats New
Wamen BUMN: Emas Bukan Aset 'Sunset'

Wamen BUMN: Emas Bukan Aset "Sunset"

Whats New
Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Whats New
Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com