Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis di Qatar, Bagaimana Nasib Pekerja Asing?

Kompas.com - 08/06/2017, 05:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

DUBAI, KOMPAS.com - Beberapa negara di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, Bahrain, Mesir, dan Uni Emirat Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Alasannya adalah Qatar diduga mendukung kegiatan terorisme.

Akibat pengucilan Qatar tersebut, negara-negara itu menutup akses transportasi udara, darat, maupun laut bagi Qatar. Akibatnya, pesawat maupun kapal yang berasal dari Qatar harus mencari rute lain.

Salah satu hal yang juga disoroti adalah nasib para pekerja asing dan ekspatriat yang berada di Qatar. Negara yang berpenduduk 2,2 juta tersebut hampir sebagian besarnya adalah warga asing.

Negeri kaya gas alam tersebut amat bergantung pada pekerja migran untuk memutar roda perekonomian. Mereka antara lain insinyur, dokter, bankir, hingga pekerja konstruksi yang membangun stadion dan fasilitas untuk Piala Dunia 2022.

Mengutip CNN Money, Rabu (7/6/2017), berikut ini beberapa respon dan kebijakan negara-negara "pemasok" tenaga kerja terkait krisis dan isolasi yang terjadi di Qatar.

1. Filipina

Pemerintah Filipina melaporkan ada 140.000 orang pekerja yang bekerja di Qatar. Risiko krisis pangan yang terjadi di Qatar menciptakan kecemasan tersendiri bagi pemerintah Filipina.

Akhirnya, Filipina melarang pengiriman tenaga kerja ke Qatar. Larangan ini berlaku bagi pekerja yang baru direkrut maupun yang akan kembali ke Qatar.

"Kami harus melarang untuk sementara waktu demi keamanan mereka. Kami harus mempertimbangkan kembali sebelum bisa mengizinkan pengiriman pekerja migran kami lagi," tutur Silvestre Bello, Kepala Departemen Tenaga Kerja Filipina.

2. India

Warga India adalah kelompok ekspatriat terbesar di Qatar, mencapai 650.000 orang. Namun demikian, pemerintah India santai-santai saja dengan kondisi isolasi yang tengah dialami Qatar.

"Tidak ada tantangan yang meningkat bagi kami terkait situasi ini. Kami hanya ingin memastikan bahwa tidak ada warga India yang terjebak dalam situasi ini karena ada larangan bepergian," ungkap Menteri Luar Negeri India Sushma Swaraj.

3. Nepal

Saat ini ada 400.000 orang warga Nepal yang tinggal di Qatar. Pakar tenaga kerja dan migrasi Nepal Ganesh Gurung mengungkapkan, beberapa pengemudi truk asal Nepal sudah kehilangan pekerjaan mereka karena ditutupnya perbatasan Arab Saudi-Qatar.

Gurung menyatakan, akan lebih banyak pengemudi truk asal Nepal yang kehilangan pekerjaan jika krisis terus berlanjut. "Ini akan secara langsung berdampak pada ekonomi Nepal karena sangat bergantung kepada remitansi," jelas Gurung.

Halaman Berikutnya
Halaman:



Terkini Lainnya

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com