Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awali Pekan Ini, IHSG Diperkirakan Berupaya "Rebound"

Kompas.com - 12/06/2017, 07:30 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan berupaya untuk berbalik arah menuju jalur hijau perdagangan awal pekan ini, Senin (12/6/2017).

Lanjar Nafi, analis Reliance Sekuritas Indonesia, menilai pada awal pekan ini, sinyal berbalik arah atau rebound belum cukup kuat. Sehingga IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 5.640-5.760.

"Saham-saham yang mulai dapat dicermati diantaranya AKRA, LPKR, SMRA, WIKA, WSKT, JSMR," tulis Lanjar dalam keterangannya kepada Kompas.com.

Sebelumnya pada Jumat (9/6/2017) lalu, IHSG menutup pekan dengan pelemahan 27,40 poin sebesar -0.48 persen di level 5675,52 dengan indeks sektor aneka industri dan perbankan memimpin pelemahan.

Data penjualan eceran yang turun menjadi 4,2 persen dari 5,4 persen sukses menjadi salah satu faktor alasan investor melakukan aksi jual diakhir pekan.

Investor asing pun tercatat net sell cukup tinggi dilevel Rp 1,02 triliun. Sehingga total capital outflow yang terjadi dalam sepekan ini sebesar Rp 2,11 triliun.

anjar mengatakan, sentimen selanjutnya di pekan ini yakni penjualan kendaraan, aktivitas ekspor impor, posisi neraca perdagangan dan tingkat suku bunga di Indonesia.

"Sedangkan dari Global investor akan memperhatikan data penjualan ritel China, tingkat inflasi, penjualan ritel dan Keputusan FOMC dalam kebijakan moneter di AS," ujarnya.

Bursa Asia dan Eropa

Mayoritas bursa di Asia ditutup menguat di akhir pekan lalu seiring aksi rebound bursa saham Jepang. Yen turun 0,4 persen setelah mengalami penguatan cukup signifikan.

Minyak West Texas naik 0,2 persen menjadi 45,72 dollar AS per barel, setelah dua hari mengalami kerugian.

Minyak mentah telah merosot minggu ini karena kenaikan stok minyak mentah AS yang tak terduga meragukan kemampuan OPEC untuk menyeimbangkan pasar minyak mentah dunia.

Pekan ini, Bursa Eropa dibuka optimistis disaat Poundsterling jatuh karena partai Konservatif menguasai dan Ingris sehingga membuat ketidakpastian menjelang negosiasi "Brexit", atau pemisahan Inggris dari Uni Eropa, dimulai.

Mata uang Inggris Poundsterling menuju penurunan terbesar dalam delapan bulan karena pemilihan nasional untuk memperkuat PM dalam negosiasi dengan Uni Eropa.

Data aktifitas ekspor di Jerman menunjukan pertumbuhan yang kontraksi dengan ekspektasi naik 0,9 persen dari 0,4 persen.

(Baca: Asing Lepas Saham, IHSG Ditutup Turun 0,48 Persen)

Kompas TV BNI Sekuritas: IHSG Akhir Tahun Bisa Tembus 6.071

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

Whats New
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Whats New
Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Whats New
Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Whats New
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Work Smart
J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

Whats New
Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Whats New
Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Whats New
Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Whats New
Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Whats New
Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Whats New
Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Whats New
Proyek Perpanjangan Kereta Cepat sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Proyek Perpanjangan Kereta Cepat sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Whats New
Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com