Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airbus: Permintaan Pesawat Naik, Dunia Butuh 530.000 Pilot dalam 20 Tahun ke Depan

Kompas.com - 12/06/2017, 14:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pabrikan pesawat Eropa, Airbus, memprediksi jumlah armada pesawat akan naik signifikan dalam 20 tahun ke depan.

Dalam rilisnya, Senin (12/6/2017), Airbus menyebut ada sejumlah faktor yang mendorong permintaan pesawat secara global.

Faktor-faktor tersebut meliputi naiknya jumlah penumpang yang akan menempuh penerbangan pertamanya, naiknya pengeluaran untuk perjalanan udara, kemajuan pariwisata, liberalisasi industri, dibukanya rute-rute baru, hingga model bisnis penerbangan yang terus berkembang.

Hal itu akan mendorong permintaan pesawat hingga mencapai 34.170 pesawat dalam 20 tahun ke depan dengan nilai mencapai 5,3 triliun dollar AS.

"Lebih dari 70 persen adalah unit baru yang diprediksi merupakan pesawat lorong tunggal, dengan komposisi 60 persen ditujukan untuk penambahan armada dan 40 persen untuk menggantikan pesawat lama yang lebih boros bahan bakar," tulis Airbus dalam rilisnya.

Berlipat gandanya armada pesawat penumpang selama 20 tahun mendatang diperkirakan akan mendorong pula kebutuhan terhadap 530.000 pilot dan 550.000 insinyur yang berfokus di perawatan pesawat.

Hal ini akan menjadi katalis yang mendorong pertumbuhan bisnis perawatan pesawat dan pelatihan global Airbus. Dalam kurun waktu tiga tahun, Airbus telah memperluas jaringan global pelatihannya, dari lima lokasi menjadi 16 lokasi.

Pertumbuhan lalu lintas udara tercatat paling tinggi di pasar-pasar negara berkembang seperti Tiongkok, India, negara-negara Asia lainnya dan Amerika Latin.

Negara-negara berkembang ini menaungi 6,4 miliar dari 7,4 miliar penduduk dunia, dan akan mewakili hampir 50 persen konsumsi dunia pada tahun 2036.

Konsisten dengan tren tersebut, laju pertumbuhan lalu lintas udara di negara-negara ini tercatat hampir dua kali lipat dari perkiraan laju pertumbuhan sebesar 3,2 persen per tahun di pasar-pasar yang telah lebih mapan seperti Amerika Utara dan Eropa Barat.

"Perjalanan udara memiliki ketahanan yang luar biasa terhadap guncangan-guncangan eksternal. Angka perjalanan udara pun berlipat ganda setiap 15 tahun," kata John Leahy, Chief Operating Officer - Customers, Airbus Commercial Aircraft.

"Asia Pasifik terus menjadi pendorong pertumbuhan ini, dengan Tiongkok yang akan menjadi pasar terbesar dunia. Pendapatan yang siap dibelanjakan terus bertumbuh, dan jumlah orang yang melakukan perjalanan udara di negara-negara berkembang akan meningkat hampir tiga kali lipat dalam kurun waktu hingga 2036."

Hingga 20 tahun ke depan, Asia Pasifik akan menerima 41 persen kiriman pesawat baru, disusul oleh Eropa dengan 20 persen dan Amerika Utara sebesar 16 persen.

Jumlah penduduk kelas menengah akan meningkat hampir dua kali lipat menjadi hampir lima miliar. Seiring dengan pertumbuhan tersebut, peningkatan kesejahteraan membuat perjalanan udara semakin mudah diakses, khususnya di negara-negara berkembang.

Di negara-negara berkembang ini pulalah pengeluaran untuk perjalanan udara diperkirakan akan meningkat dua kali lipat.

Di kelas lorong ganda, seperti keluarga armada A330, A350 XWB dan A380, Airbus memperkirakan munculnya kebutuhan terhadap 10.100 pesawat senilai 2,9 triliun dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com