Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transjakarta Mogok Operasional, Ojek Online Dapat Berkah

Kompas.com - 12/06/2017, 16:08 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Transjakarta yang sempat mogok operasional pada Senin (12/6/2017) ini membuat tukang ojek online kebagian berkahnya.

Mogoknya operasional transjakarta disebabkan karena pekerja yang menuntut peningkatan status karyawan menjadi karyawan tetap.

Masyarakat yang sehari-harinya menggunakan bus transjakarta sebagai sarana transportasi tiap harinya, harus mencari moda lain untuk menunjang kegiatan mereka, salah satunya adalah ojek.

Sandy, seorang tukang ojek online yang biasanya mangkal di kawasan Harmoni, mengaku senang karena ramai pesanan pada Senin ini. Hingga pukul 14.00, dia sudah mengantar 7 penumpang dari pukul 07.30.

Biasanya, dia baru mengantar sebanyak 4 atau 5 penumpang dalam rentang waktu tersebut.

"Tadi saya antar penumpang limpahan transjakarta mogok, dia ngeluh di jalanan. Saya mah senang aja mengantarnya, dapat untung," kata Sandy kepada Kompas.com.

Sandy mengantar penumpang-penumpang limpahan transjakarta itu ke Blok M dan kawasan Grogol. Dia menyebut, pengguna transjakarta biasanya yang menempuh jarak jauh. Sementara itu, pengguna ojek online yang membutuhkan transportasi jarak dekat.

"Kalau saya, jarak jauh-dekat ya diterima saja. Lumayan juga kalau antar sampai tujuan dengan selamat dikasih tip juga sama penumpang," kata Sandy yang sehari-harinya bisa mendapat upah sekitar Rp 200.000.

Di sisi lain, Ropesta (28), seorang karyawan swasta yang tinggal di wilayah Warung Buncit, Jakarta Selatan, menjadi salah seorang yang terdampak akibat mogoknya operasional transjakarta tersebut.

Dari kosnya yang terletak di Warung Buncit, dia harus bekerja ke kantornya di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat. Tiap harinya, dia menggunakan transjakarta koridor VI-A Ragunan-Monas via Semanggi. Hanya saja, hari ini, dia terkena imbas kemacetan saat akan bekerja.

"Jalur transjakarta yang biasanya steril, jadi enggak steril gara-gara enggak ada petugasnya. Katanya petugasnya pada mogok kerja, ya sudah saya turun saja di halte Duren Tiga," kata Ropesta.

Biasanya, Ropesta menempuh waktu dari halte Buncit Indah hingga Mampang Prapatan sekitar 10-15 menit. Namun hari ini, dia menempuh waktu hingga 2 jam untuk mencapai Mampang Prapatan.

Akhirnya, dia memutuskan menggunakan ojek online untuk mencapai kantornya di Harmoni.

"Biasanya cuma habis Rp 3.500 naik transjakarta. Sekarang naik transjakarta habis Rp 3.500, ditambah buat naik ojek tarifnya Rp 10.000 sama tip tambah Rp 10.000 dari Mampang sampai Harmoni," kata Ropesta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com