Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peternak Ayam Keluhkan Kelangkaan Jagung

Kompas.com - 15/06/2017, 08:04 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan peternak ayam baik layer maupun broiler dari berbagai daerah berkumpul di Kantor Pusat Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) pada Rabu (14/6/2017).

Mereka melaporkan sulitnya mendapatkan jagung sebagai bahan baku pakan ayam. Selain itu, peternak juga mengeluhkan turunnya harga ayam hidup atau live bird pada tingkat peternak yang menyentuh Rp 12.000 hingga 13.000 per ekor.

Adapun harga tersebut jauh dibawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) pada tingkat peternak sebesar Rp 18.000 per ekor. Padahal peternak harus mengeluarkan ongkos produksi sebesar Rp 16.500 per ekor.

Suwardi peternak layer asal Kendal Jawa Tengah mengatakan, para peternak didaerah cukup kesulitan mencari jagung sebagai bahan baku utama pakan ternak. 

"Jagung terlunta-lunta karena sejak 6 bulan kondisinya seperti itu (sulit didapat)," keluhnya saat audiensi dengan jajaran Direksi Perum Bulog di kantor Perum Bulog, Jakarta, Rabu (14/6/2017).

Suwardi mengharapkan agar pemerintah melalui Perum Bulog bisa memberikan solusi terkait kelangkaan jagung yang terjadi saat ini. Dengan itu para peternak berharap bisa mendapatkan kepastian ketersediaan jagung agar tidak mengganggu alur bisnis ternak unggas.

"Harapannya kami ingin jagung tetap tersedia, kasihan sekali peternak hanya (menyampaikan) melalui dan Bulog sebagai jembatan," katanya.

Menanggapi keluhan tersebut, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, jagung impor sebanyak 200.000 ton yang didatangkan dari Brazil pada akhir tahun 2016 lalu belum tersalurkan seluruhnya.

Menurutnya, hingga saat ini masih terdapat sisa sebesar 62.000 ton jagung yang tersebar di gudang Bulog Jawa Timur, Jawa Barat, dan Banten dan belum terserap untuk keperluan pakan ternak.

Djarot mengakui, persoalan yang terjadi adalah akibat permasalahan komunikasi yang tidak lancar antara Bulog dan peternak.

"Karena komunikasi yang belum lancar makanya pertemuan ini untuk memperbaiki komunikasi, supaya jangan ada kesalahan, dan semua menjadi lebih baik," paparnya.

Bulog berjanji akan bergerak lebih cepat dalam menyalurkan jagung kepada peternak, karena stok sisa impor sebesar 62.000 ton sebagian sudah mengalami penurunan mutu kualitas jagung.

"Sebagian sudah turun mutu sehingga kami harus cepat bergerak, kalau tidak segera bergerak akan semakin banyak yang turun mutu dan itu potensi kerugian, sebelum menjadi lebih besar kami segera salurkan," tegas Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com