Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan: Pemerintah Upayakan Tarif Dasar Listrik Turun, Bukan Sebaliknya

Kompas.com - 15/06/2017, 15:59 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menegaskan bahwa tidak ada kenaikan tarif dasar listrik (TDL) sampai akhir tahun 2017.

"Komitmen pemerintah, termasuk PLN sampai akhir tahun tidak ada kenaikan tarif," kata Jonan di Pusat Pengatur Beban Jawa-Bali (P2B JB) Gandul, Depok, Jawa Barat, Kamis (15/6/2017).

Bahkan kata Jonan, sebaliknya pemerintah berupaya untuk menurunkan TDL untuk semua golongan turun tidak terkecuali.

"Malah kita berusaha per tiga bulan itu tarifnya itu kalau bisa semua golongan. Kalau enggak bisa ya minimal mayoritas golongan itu bisa turun," kata dia.

Soal penurunan TDL-nya berapa, kata Jonan pemerintah berusaha semaksimal mungkin menekan tarif yang sudah berlaku selama ini.

"Sudah dua tahun (TDL) turun terus. Efisiensinya PLN juga makin baik. Nah tentunya tarifnya juga kalau bisa harga jualnya juga makin lama makin turun," kata dia.

Sebelumnya, Direktur Utama PLN Sofyan Basyir menegaskan bahwa PLN tidak memiliki rencana menaikkan tarif atau mencabut subsidi pengguna listrik golongan 450 VA. Oleh karena itu, Sofyan heran dari mana asal isu kenaikan tarif listrik tersebut.

Menurut ia, PLN hanya memutuskan untuk mencabut subsidi listrik pelanggan 900 VA lantaran tidak berhak mendapatkan subsidi. Pencabutan subsidi listrik tidak menyasar rakyat miskin.

Di Indonesia, total pelanggan listrik 900 VA ada 22,9 juta rumah tangga. Namun berdasarkan kajian dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), hanya 4,1 juta pelanggan dinilai layak mendapatkan subsidi.

Sisanya, 18,8 juta pengguna listrik 900 VA merupakan rumah tangga mampu sehingga tidak berhak mendapatkan subsidi dari pemerintah. Pelanggan inilah yang subsidinya dicabut.

(Baca: Jonan: Subsidi Listrik untuk Pelanggan 900 VA Dicabut agar PLN Lebih Efisien)

Kompas TV Subsidi Listrik Dicabut, Masyarakat Menjerit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com