Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mandiri Capital Suntik Dana Rp 6,5 Miliar ke "Startup" PrivyID

Kompas.com - 19/06/2017, 14:15 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mandiri Capital Indonesia (MCI) anak usaha Bank Mandiri bidang bisnis modal ventura menyalurkan pendanan ke usaha rintisan atau startup tanda tangan elektronik (digital signature) PrivyID.

Dana yang diberikan MCI kepada PrivyID senilai 500.000 dollar AS atau Rp 6,5 miliar (kurs Rp 13.000).

Chief Financial Officer MCI, Hira Laksamana mengatakan, startup tanda tangan elektronik memiliki peluang pasar yang besar. Sehingga, MCI berusaha mengembangkan startup tersebut dengan berinvestasi. 

Dalam pendanaan ke PrivyID, MCI juga bekerja sama dengan Metra Digital Inovasi Ventures, Gunung Sewu, dan Mahanusa Capital.

Akan tetapi, MCI menjadi penyumbang dana yang dominan dalam pendanaan ke PivyID. Namun sayangnya, Hira tidak memberitahukan porsi pendanaan tersebut.

"Ke depan kan pasti semua paper less. Jadi ke depan semua serba digital. Kami melihat PrivyID potensinya sangat besar. Kami juga percaya Mandiri dengan PrivyID ke depan akan lebih besar sinerginya," ujar Hira saat ditemui di ruang pers Kantor Pusat Bank Mandiri, Jakarta, Senin (19/6/2017). 

Hira menuturkan, startup tanda tangan elektronik ini akan diaplikasikan ke manajemen Bank Mandiri. Salah satunya, terkait urusan legal  akan menggunakan sistem tanda tangan digital dari PrivyID. 

"Ke depan kami bisa gunakan startup ini ke pembukaan rekening nasabah. Saat ini masih proses finalisasi regulasi dari regulator Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," jelas dia. 

Sementara itu, CEO dan PrivyID, Marshall Pribadi menambahkan, dana yang didapat akan digunakan untuk memperkuat infrastruktur. Salah satunya dengan membeli hardware PC modul dari Inggris. 

"Kami akan gunakan untuk 80 persen untuk infrastruktur. Dengan ini PrivyID akan berkontribusi dalam mendorong inovasi di Bank Mandiri, hal ini agar memudahkan nasabah dalam bertransaksi di Bank Mandiri," pungkas dia.

(Baca: Mandiri Capital Bidik 8 ?Startup? Tahun Ini)

Kompas TV Saat ini semakin banyak start up aplikasi internet baru yang menghubungkan pengguna jasa dengan penyedia jasa. Kini bisnis startup di Indonesia berkembang pesat dengan bermunculannya ide-ide baru berbasis digital dalam bentuk aplikasi. Tidak hanya layanan jasa profesional startup juga menggarap berbagai kebutuhan sehari-hari target pasarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com