Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produktivitas Sawit Indonesia masih Kalah dari Malaysia

Kompas.com - 20/06/2017, 13:19 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan produktivitas kebun sawit nasional masih belum maksimal jika dibandingkan dengan negara tetangga yakni Malaysia yang notabene belajar menanam kelapa sawit dari Indonesia.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Bambang mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah memperjuangkan peningkatan produktivitas kebun sawi.

"Untuk kelapa sawit, saat ini ini memang tingkat produktivitasnya masih di bawah standar optimum, sedang kami perjuangkan untuk meningkatkan," ujar Bambang dalam konfrensi pers di Kantor Pusat Kementan, Ragunan, Jakarta, Selasa (20/6/2017).

Bambang mengatakan, saat ini angka produktivitas kebun sawit rakyat sekitar 2 hingga 3 ton per hektar kebun sawit, sedangkan perusahaan swasta perkebunan sawit besar mencapai 4 ton per hektar.

"Rata-rata perkebunan rakyat kita utamanya masih sekitar 2 - 3 ton per hektar, kemudian di usaha perkebunan besar swasta bisa lebih tinggi sekitar 4 ton per hektar," ungkap Bambang.

Kendati demikian, potensi kebun sawit rakyat maupun swasta masih bisa ditingkatkan hingga mencapai 8,45 ton per hektar jika dikelola secara baik.

"Potensi komoditas kelapa sawit manakala dikelola dengan baik itu bisa meningkat hingga 8,45 ton per hektarnya," tambahnya.

Dari catatan Kementan, angka produktivitas itu masih kalah dengan negara tetangga yakni Malaysia yang dahulunya belajar menanam sawit ke Indonesia.

"Bahkan di Malaysia yang menanam sawitnya belajar dari Indonesia sudah berhasil dengan capaian produktivitas lebih dari 10 ton per hektarnya," papar Bambang.

Melihat kondisi tersebut, saat ini pemerintah tengah berupaya melakukan replanting (peremajaan) perkebunan sawit yang saat ini sudah mayoritar umur tanaman kelapa sawit Indonesia sudah tua.

Adapun replanting tersebut diupayakan melalui dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS).

"Melalui dana BPDP KS, mulai tahun 2017 ini kami targetkan ada 20.750 hektar untuk replanting, target ini sebenarnya masih kecil, tetapi setidaknya di tahun 2017 ini kami tunjukkan. Harapan kami tahun 2018 target untuk replanting itu bisa lebih besar dari yang tahun 2017," papar Bambang.

Berdasarkan data, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) total produksi minyak sawit dalam negeri mengalami penurunan tiga persen selama tahun 2016. Adapun total produksi selama 2016 sebesar 34,5 juta ton, turun dibandingkan total produksi 2015 sebanyak 35,5 juta ton.

Dari data Gapki menunjukan, total produksi minyak sawit Indonesia pada 2016 sebanyak 34,5 juta ton yang terdiri dari crude palm oil (CPO) sebanyak 31,5 juta ton dan palm kernel oil (PKO) sebanyak tiga juta ton.

Sementara pada 2015, produksi CPO sebanyak 32,5 juta ton dan PKO sebanyak tiga juta ton, sehingga total produksi minyak sawit sebanyak 35,5 juta ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com