Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Menguat, BI Yakinkan Kondisi Rupiah Aman

Kompas.com - 04/07/2017, 15:22 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar dollar AS mengalami penguatan selama dua hari terakhir. Penguatan ini didorong oleh kuatnya data manufaktur di AS yang lebih baik dibandingkan prediksi.

Bloomberg mewartakan, Selasa (4/7/2017), nilai tukar dollar AS menguat 0,5 persen pada Senin (3/7/2017) waktu setempat. Adapun pada Selasa, perdagangan di AS tutup karena peringatan Hari Kemerdekaan.

Menanggapi penguatan dollar AS ini, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menyatakan pihaknya memantau penguatan nilai tukar dollar AS. Selain itu, indeks investasi di AS juga hasilnya jauh lebih baik dari proyeksi.

"Akibatnya dollar AS menguat, jadi membuat pelemahan mata uang negara lain termasuk Indonesia," ujar Agus di Jakarta, Selasa siang.

Meskipun demikian, bank sentral memandang kondisi ini sebagai siklus yang normal dan kondisi pergerakan nilai tukar rupiah masih baik. Artinya, dampak penguatan dollar AS terhadap nilai tukar rupiah tidak terlalu mengkhawatirkan.

Agus menyatakan, pihaknya saat ini lebih fokus pada perkembangan suku bunga AS Fed Fund Rate (FFR) yang masih akan naik. Jika investasi di AS lebih baik dari proyeksi, maka pasar lebih yakin FFR akan naik.

Di samping itu, hal lain yang diantisipasi adalah rencana pengurangan neraca atau balance sheet The Fed. Kalau semua itu terjadi, maka dampaknya akan menyebar ke seluruh mata uang dunia, tidak terkecuali rupiah.

"Kita juga melihat banyak yang memperkirakan harga komoditas yang membaik itu mungkin ada koreksi. Kalau seandainya harga komoditas tidak membaik dan ada pelemahan kembali, tentu akan ada dampak," ungkap Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Whats New
Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan 'Pertek' Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan "Pertek" Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com