Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Jokowi ke Turki Hasilkan Investasi Rp 6,7 triliun

Kompas.com - 07/07/2017, 11:30 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak sekadar kunjungan saja.

Akan tetapi, kunjungan tersebut menghasilkan investasi Turki ke Indonesia senilai 520 dollar AS atau Rp 6,7 triliun (kurs Rp 13.000). 

Kepala BKPM, Thomas Lembong mengatakan, investasi tersebut diperoleh dari penandatanganan nota kesepahaman antara BUMN perkapalan Indonesia PT PAL (Persero) dengan Karadeniz Holding.

Karadeniz Holding adalah perusahaan Turki yang bergerak di bidang energi dan kapal pembangkit listrik.

Nota kesepahaman antara PT PAL dan Karadeniz  senilai 320 juta dollar AS atau Rp 4,1 triliun.

Selain itu, juga ada kesepakatan PT Dirgantara Indonesia (Persero) dengan Turkish Aerospace Industry senilai 200 juta dollar AS atau Rp 2,6 triliun.  

"Kesepakatan yang dilakukan melingkupi pembuatan empat pembangkit listrik dengan kapasitas sebesar 36 MW-80 MW," ujarnya dalam keterangannya, Jumat (7/7/2017).?

Menurut mantan Menteri Perdagangan ini, kesepakatan untuk membuat pembangkit listrik sesuai dengan keinginan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah-daerah terpencil serta memenuhi target listrik 35.000 megawatt.  

"Peluang investasi untuk memproduksi energi listrik ini sangat potensial sehingga kami akan terus mengawal komitmen yang telah disepakati oleh kedua perusahaan tersebut," jelas dia.

Lebih lanjut Thomas menambahkan, bahwa kerja sama antara PT PAL dan Karadeniz Holding dapat mengisi kebutuhan akan pembangkit listrik di tingkat regional.

"Negara-negara tetangga seperti Philipina maupun Myanmar merupakan negara yang potensial sebagai customer dari perusahaan tersebut," tambah dia. 

Sementara kesepakatan antara PT Dirgantara Indonesia dengan Turkish Aerospace Industry meliputi tiga hal utama.

Di antaranya kerja sama di bidang Marketing and production Extention of N219, Joint Development and Production of N245 serta UAV – ANKA Marketing and Production Extention terutama ekspansi pasar Asia Tenggara termasuk Indonesia.  

Sebenarnya dalam kunjungan kerja yang dilakukan oleh Presiden Jokowi ke Turki, ada dua jenis perjanjian yang akan ditandatangani.

Pertama adalah perjanjian antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Turki. Perjanjian ini akan dilakukan antara Kementerian Kesehatan Indonesia dengan Kementerian Kesehatan Turki serta Kementerian Perdagangan Indonesia dengan Kementerian Perekonomian Turki.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com