Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai "Stock Split," Harga Saham BRPT Bisa Naik ke Rp 3.000

Kompas.com - 10/07/2017, 12:53 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Barito Pacific Tbk (BRPT) berencana melakukan stock split atau pemecahan nilai saham dengan rasio 1:2. Aksi korporasi ini bertujuan agar perdagangan saham BRPT dapat lebih likuid.

Rencana stock split BRPT sudah memperoleh persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 8 Juni 2017 lalu.

Cum date untuk stock split BRPT dijadwalkan pada 11 Juli 2017 dan ex date pada 12 Juli 2017, recording date pada 14 Juli 2017, serta trade date pada 12 Juli 2017.

Kalangan analis memproyeksikan, nilai wajar BRPT sebelum stock split mencapai Rp 6.000 dan setelah stock split menjadi Rp 3.000.

Pada perdagangan Jumat (7/7/2017), saham BRPT ditutup pada harga Rp 2.980. 

Kepala Riset PT MNC Sekuritas Edwin Sebayang menyatakan, harga saham wajar BRPT sebelum stock split sebesar Rp 6.000 per saham.

Namun, ketika stock split di harga saham saat ini di kisaran Rp 3.000 per saham, maka saham perseroan akan menjadi Rp 1.500 per saham.

"Alasan stock split bukan hanya memperbesar likuiditas, karena untuk mengantisipasi kenaikan. Ketika harga itu naik, maka pelaku pasar masih kuat untuk membeli saham Barito Pacific. Setelah stock split dalam jangka waktu 12 bulan ke depan, maka BRPT sahamnya akan kembali menjadi Rp 3.000 per saham," ujar Edwin dalam laporannya, Senin (10/7/2017).

Edwin menyatakan, proyeksi harga tersebut belum memperhitungkan rampungnya akuisisi Star Energy Group oleh BRPT.

Oleh karena itu, usai stock split, investor diperkirakan bakal memburu saham BRPT. Adapun analis senior PT Binaartha Parama Reza Priyambada menuturkan, dirinya belum mengubah prediksi harga BRPT.

Jika sebelumnya target harga BRPT sekira Rp 4.000, setelah stock split bisa mencapai level kisaran Rp 2.000 .

"Saham ini masih memiliki sentimen positif terkait rencana akuisisi Star Energy," kata Reza.

Reza menegaskan, saat BRPT mengumumkan rencana akusisi, pasar menyambut positif.

Saat ini, pelaku pasar menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai aksi korporasi tersebut, terutama penyelesaian transaksi akuisisi.

"Saya optimis kinerja yang baik akan meningkatkan harga saham. Kalau dilihat harga saham sekarang itu bisa naik. Jika lihat stock split saat ini di harga saham Rp 3.000, maka akan jadi Rp 1.500 per saham, karena 1:2. Kalau bagus, nantinya akan bisa naik ke Rp 3.000 lagi," ungkap Reza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com