Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Fintech" Menjamur, Bagaimana Nasib BPR?

Kompas.com - 10/07/2017, 16:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini, layanan keuangan berbasis teknologi (financial technology/fintech) berkembang dengan pesat sejalan dengan kemajuan teknologi.

Fintech yang jumlahnya semakin bertambah tersebut menghadirkan berbagai produk dan layanan, termasuk pinjaman.

Tidak sedikit pula fintech tersebut menyasar pinjaman bagi segmen usaha kecil menengah (UKM).

Dengan kehadiran fintech yang memanfaatkan kemudahan dan kemajuan teknologi, apakah ini akan memberi dampak bagi bisnis bank perkreditan rakyat?

Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Joko Suyanto menyebut, fintech tidak disruptif bagi BPR. Akan tetapi, ia mengakui bahwa persaingan kian besar.

"Dalam rangka mengikuti perkembangan layanan berbasis teknologi, yang harus dilakukan BPR ini harus terus melakukan peningkatan layanan, jadi service level BPR harus ditingkatkan," kata Joko di Jakarta, Senin (10/7/2017).

Joko mengungkapkan, BPR juga harus menyadari bahwa di masa mendatang, basis teknologi menjadi sebuah keharusan.

Terkait hal tersebut, imbuh Joko, Perbarindo bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah melakukan berbagai kajian.

Menurut Joko, salah satu topik kajian adalah terkait peningkatan level layanan, sehingga BPR dapat memanfaatkan basis teknologi guna memberikan produk dan layanan yang optimal bagi nasabah.

Selain itu, tidak menutup kemungkinan pula BPR memanfaatkan teknologi dalam layanan.

"POJK memperbolehkan kita menggunakan teknologi, bahkan keluar POJK khusus teknologi informasi untuk BPR. Artinya, secara ketentuan diperkenankan, sepanjang ada syarat-syarat sesuai dengan layer-nya apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak diperbolehkan," jelas Joko.

(Baca: Produk dan Layanan BPR Dinilai Belum Variatif)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com