Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Seharusnya Tidak Perlu Impor Beras

Kompas.com - 20/10/2011, 09:34 WIB
Siwi Nurbiajanti

Penulis

BREBES, KOMPAS.com — Pemerintah seharusnya tidak perlu mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri. Hal itu karena kebutuhan pangan dalam negeri masih bisa dipenuhi oleh produksi petani di Indonesia.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Brebes Masrukhi Bachro, Kamis (20/10/2011), mengatakan, seharusnya Indonesia tidak perlu mengimpor beras karena petani di dalam negeri masih bisa memenuhinya. Selain itu, masuknya beras impor ke Indonesia akan merugikan petani karena akan berdampak secara psikologis terhadap penurunan harga beras.

"Tujuannya untuk swasembada, kedaulatan pangan. Kalau sedikit-sedikit impor, kapan mau mandiri," ujarnya.                

Harga beras yang ada saat ini juga masih terjangkau masyarakat. Masyarakat miskin yang dikhawatirkan tidak mampu membeli beras masih tetap bisa menikmatinya karena mereka mendapatkan bantuan beras untuk rakyat miskin (Raskin). "Misalnya, harga beras Rp 8.000 per kilogram, itu masih wajar. Masyarakat masih bisa membeli. Sementara warga miskin ada bantuan beras miskin," katanya.

Menurut dia, seharusnya pemerintah lebih mendorong peningkatan produksi beras dalam negeri. Hal itu antara lain dengan memberikan jaminan harga tinggi saat panen raya serta memberikan insentif kepada petani yang mampu menghasilkan produksi di atas rata-rata. "Nanti, petani akan semangat untuk meningkatkan produksi," tambahnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com