Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Enggan Tanam Kedelai

Kompas.com - 27/07/2012, 17:13 WIB
Mohammad Hilmi Faiq

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com -Para petani enggan menanam kedelai karena hasil panen tidak sebanding dengan biaya produksi. Apalagi, kedelai lokal kalah bersaing dengan kedelai impor.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo Agustoni Tarigan, Jumat (27/7/2012) mengatakan, dalam empat tahun terakhir ini tidak ada lagi petani Karo yang menanam kedelai. Alasannya, kedelai tidak menjanjikan. Petani akhirnya lebih banyak beralih ke tanaman jagung dan padi selain sayuran sebagai tanaman utama.          

Menurut Agustoni, ada beberapa faktor yang menyebabkan petani meninggalkan kedelai. Pertama, produktivitasnya sangat rendah. Kedua, kedelai lokal kalah bersaing dengan kedelai impor.          

Hal senada dikatakan Kepala Sub Bagian Program Dinas Pertanian Sumatera Utara Lusyantini. Dalam empat belas tahun terakhir, produksi kedelai di Sumut terus menurun karena petani merugi.          

Tahun 2011, produksi kedelai hanya 11.425 ton setahun, sementara tahun ini diperkirakan tinggal 6.694 ton. Padahal, pada tahun 1997 sampai 1998, produksi kedelai di Sumut mencapai 32.000 ton per tahun.          

Lusy menjelaskan, petani terus merugi lantaran harga kedelai lokal yang terlampau murah. Kedelai lokal hanya laku seharga Rp 3.500 sampai Rp 5.000 per kilogram. Itu jauh lebih murah dibandingkan kedelai impor yang mencapai Rp 8.000 per kilogram.          

Belum lagi, lanjutnya, produksi kedelai yang hanya berkisar 1,1 ton sampai 1,2 ton per hektar. Petani baru bisa menikmati hasil penen jika produksi kedelai mencapai 2,5 ton per hektar. "Itu jika petani mempunyai lahan minimal satu hektar. Di Sumut, sebanyak 38 persen petani atau sekitar 760.000 keluarga petani memiliki lahan kurang dari setengah hektar per keluarga," ujar Lusy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

    Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

    Whats New
    Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

    Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

    Earn Smart
    Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

    Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

    Whats New
    Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

    Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

    Whats New
    Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

    Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

    Whats New
    Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

    Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

    Whats New
    IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

    IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

    Whats New
    Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

    Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

    Work Smart
    Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

    Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

    Whats New
    Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

    Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

    Whats New
    Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

    Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

    Whats New
    Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

    Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

    Whats New
    Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

    Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

    Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

    Whats New
    Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com