Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wartawati yang Jadi Kurir Sabu Tak Terkait Uang Palsu

Kompas.com - 15/11/2012, 16:28 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bagian Humas Badan Narkotika Nasional Komisaris Besar Sumirat Dwiyanto mengungkapkan, AC tidak terkait dengan penemuan uang palsu di rumahnya. Wartawati salah satu surat kabar nasional tersebut hanya terkait peredaran sabu.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, si wartawati itu hanya terkait narkoba, sementara suaminya orang Kamerun itu yang terkait uang palsu," ujarnya saat dihubungi pada Kamis (15/11/2012) siang.

Meski demikian, lanjut Sumirat, Badan Narkotika Nasional (BNN) masih akan mendalami pengakuan dua tersangka. Pasalnya, sejumlah uang dollar Amerika Serikat palsu itu ditemukan di rumahnya di Blok V1 Nomor 55, RT 1 RW 9, Cluster Bukit Alamanda, Perumahan Citra Indah, Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dari rumah satu lantai tersebut, petugas BNN disaksikan oleh wartawan menemukan sebuah koper besar berisi lembaran uang dollar Amerika dan euro palsu, dua printer, satu jeriken cairan kimia, dan mesin perangkat untuk mencetak uang palsu.

"Uangnya serta barang bukti sudah kami sita semua. Kemarin, yang dibawa ke BNN saja sudah satu koper dan satu tas punggung. Untuk jumlahnya belum kami hitung," lanjut Sumirat.

Sebelumnya diberitakan, Senin, 5 November 2012, BNN meringkus AC, wartawati salah satu surat kabar nasional di Jalan Sarinah, Thamrin.

Petugas mendapati 26 plastik berisi 2.609,9 gram sabu yang disimpan dalam guling.

Bersama AC, petugas juga menangkap BD dan A, pasangan suami istri yang bertugas untuk mengambil barang haram tersebut dari AC.

Melalui pengintaian, BD dan A pun dibiarkan mengambil sabu tersebut dan diberikan kepada seorang berinisial M (warga negara Indonesia) dan NL (warga negara Nigeria).

Dalam satu hari itu, petugas BNN berhasil meringkus lima orang, yaitu AC, BD, A, M, dan NL.

Berdasarkan pengembangan dari lima tersangka, petugas kembali beraksi satu hari setelahnya.

Seorang warga negara Kamerun berinisial J, yang tak lain adalah suami wartawati, diringkus di Apartemen Mediterania.

Yang mengejutkan, petugas kemudian malah menemukan berdus-dus lembar dollar Amerika Serikat palsu.

Kini, semua tersangka diperiksa dan ditahan di BNN bersama barang bukti yang telah disita petugas.

BNN berencana memisahkan antara kasus peredaran narkotika dan kepemilikan uang palsu. Rencananya, kasus uang palsu akan dilimpahkan ke Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com