Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jagal Mogok, Stok Daging Jatim Tetap Aman

Kompas.com - 22/11/2012, 20:34 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Jagal dan pedagang daging sapi di Jawa Timur akan menggelar aksi mogok massal selama lima hari. Pihak Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur menjamin selama 5 hari tersebut stok daging dijamin aman di pasaran. Berbagai antisipasi sudah disiapkan.

"Masyarakat jangan khawatir. Jawa Timur tidak kekurangan stok sapi dan daging. Selama pejagal dan pedagang demo mogok, berbagai antisipasi sudah disiapkan," tutur Sekretaris Dinas Peternakan Jawa Timur Irawan Subiyanto kepada Kompas.com, ditemui di Hotel Savana, Kota Malang, Kamis (22/11/2012).

Jumlah sapi di Jawa Timur, kata Irawan, melimpah sehingga pemerintah bisa menggelontor daging potong ke pasaran. "Stok daging akan tetap aman, soalnya kita surplus," katanya.

"Antisipasi selama mogok, pihaknya sudah mempersiapkan daging dan sapi yang akan disiapkan dijual di pasar. Akan tetapi, jika hal itu tidak memungkinkan bisa pakai alternatif lain. Misalnya bisa beli daging ayam atau kambing dulu jika daging sapi tidak dijual," katanya.

Di Jawa Timur, 70 persen daging sapi digunakan untuk pembuatan bakso. "Pedagang bakso selama lima hari ini bisa menggunakan ayam atau daging lainnya dulu. Karena nantinya akan kembali normal," katanya.

Saat ini, harga daging sapi dari peternak sebesar Rp 35.000 per kilogram. Kondisi tersebut yang memaksa jagal untuk meminta harga daging ikut dinaikkan serta ongkos pemotongan. Harga daging di pasaran kini mencapai Rp 75.000 per kilogram, kata Irawan sudah cukup bagus.

"Alasan itu yang membuat jagal minta harga dinaikkan. Mereka juga butuh untung," ujarnya.

Sementara itu, dalam setiap tahunnya, jelas Irawan, sebanyak 500.000  sapi yang dipotong di wilayah Jawa Timur. "Setiap harinya sekitar 300 ton daging-tulang disebar di pasaran dengan jumlah jagal sebanyak 850 orang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com