Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 Warga Dieng Dilatih Menjadi Pemandu Wisata

Kompas.com - 21/12/2012, 08:08 WIB

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Sebanyak 30 warga Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, dilatih sebagai pemandu wisata lokal dengan materi pelatihan tentang panas bumi atau geothermal.

"Pelatihan yang diselenggarakan bersama PT Geodipa Energy ini dilatarbelangi oleh banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Dieng terutama wisatawan mancanegara menanyakan keberadaan pipa-pipa dan pembangkit listrik tenaga panas bumi. Pertanyaannya berkisar apakah itu gas beracun dan amankah kalau berada di dekatnya," kata Ketua Kelompok Sadar (Pokdarwis) Wisata Dieng Pandawa, Alif Fauzi di Dieng, Banjarnegara, Kamis (20/12/2012).

Menurut Alif, selama ini pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab semampu para pemandu wisata yang merupakan warga lokal Dieng.

Oleh karena itu, lanjut Alif, Pokdarwis Dieng Pandawa bersama PT Geodipa Energy menggelar pelatihan selama dua hari sejak Rabu (19/12/2012) guna memberi pembekalan bagi pemandu wisata lokal sehingga bisa memberikan jawaban yang informatif dan benar tentang keberadaan pipa-pipa panas bumi tersebut.

"Peserta pelatihan merupakan pemandu wisata lokal dari Desa Dieng Kulon, Pawuhan, dan Karangtengah yang masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara, Desa Sembungan dan Jojogan yang masuk Kabupaten Wonosobo, serta Desa Rejosari, Kabupaten Batang. Pelatihan ini juga didukung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara," katanya.

Sementara itu, Manajer PT Geodipa Energy, Supriyadi Natamaya mengatakan, gagasan pelatihan ini muncul saat pertemuannya dengan Ketua Pokdarwis Dieng Pandawa.

"Saat itu tercetus keluhan tentang kerapnya muncul pertanyaan seputar pipa-pipa milik PT Geodipa Energy. Lalu muncul gagasan, mengapa kita tidak sinergikan saja aktivitas pariwisata dengan keberadaan PT Geodipa Energy," katanya.

Supriyadi mengharapkan pelatihan ini mampu melahirkan pemandu wisata lokal yang paham dan benar dalam memberikan informasi seputar aktivitas PT Geodipa Energy. "Orang luar selama ini mengenal Dieng ya wisatanya. Padahal di Dieng ini, selain wisata, ada panas bumi," katanya.

Terkait pelatihan tersebut, Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno mengatakan, salah satu kekuatan destinasi pariwisata adalah identitas lokal yang dapat membedakan suatu tujuan wisata dengan tujuan wisata lainnya.

Hadi menilai, wisatawan ingin melihat Dieng selain karena keindahan wisata alam, candi, kawah, juga ingin melihat keunikan budaya lokal seperti tari topeng, ritual potong rambut gimbal, dan sebagainya. "Kalau sama dengan tempat lain, untuk apa wisatawan ke Dieng. Oleh karena itulah, kita harus punya keunikan yang tidak ditemukan di tempat lain," katanya.

"Menjadi guide selain penguasaan bahasa, dia juga harus mempunyai pengetahuan mendalam tentang obyek wisata dan juga lingkungan sekitarnya, baik sejarah, tradisi, kebiasaan masyarakat setempat, budaya, peta wilayah, tempat makan khas, dan seterusnya," tambah Hadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com