Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Minta Petani Tak Segan Tanam Kedelai

Kompas.com - 07/06/2013, 22:01 WIB

BREBES,KOMPAS.com - Menteri Pertanian RI Suswono meminta para petani untuk tidak segan lagi menanam kedelai. Pasalnya, pemerintah akan menjamin harga kedelai, sehingga para petani tidak perlu takut harganya akan anjlok saat panen nanti.

"Perpres (Peraturan Presiden)-nya sudah keluar. Bulog sudah ditugaskan untuk membeli kedelai petani. Jadi tidak usah takut harganya akan anjlok," kata Mentan Suswono saat berdialog dengan para petani kedelai di Desa Sisalam, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, seperti dikutip siaran pers Kementerian Pertanian (Kemtan), Jumat (7/6/2013).

Mentan mengemukakan, pihaknya sudah bersepakat dengan Kementerian Perdagangan tentang Harga Pokok Pembelian (HPP) kedelai sebesar Rp 7.000 per kilogram. Jika di pasaran harganya anjlok di bawah Rp 7.000, Bulog dapat mengambil langkah-langkah untuk membeli kedelai petani.

Sejak Mei lalu Pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2013 yang ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tanggal 8 Mei 2013. Perpres  itu menugaskan Bulog untuk menangani pengamanan harga dan penyaluran kedelai dalam upaya mendukung dan meningkatkan ketahanan pangan.

Dalam Perpres itu disebutkan, tata cara pelaksanaan pengamanan harga dan penyaluran kedelai diatur oleh Menteri Perdagangan setelah memperhatikan pertimbangan Menteri Pertanian, Menteri Perindustrian, dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

Dalam melaksanakan tugasnya Bulog dapat bermitra dengan badan usaha milik negara dan/atau badan usaha lainnya dengan mengikuti tatakelola perusahaan yang baik.

Dengan adanya jaminan pengamanan harga da distribusi kedelan Mentan berharap keengganan petani untuk menanam kedelai sirna. Dalam kesempatan itu Mentan mengakui target pencpaian swasembada kedelai menghadapi berbagai kendala. Selain keengganan petani menanam kedelai, juga terbatasnya lahan akibat.

Saat ini luas panen kedelai secara nasional hanya 700.000 hektre. Dengan rata-rata produksi per hektare 1,5 ton – 2 ton, maka produksi nasional hanya 1,05 juta – 1,4 juta ton. Padahal kebutuhan nasional mencapai 3,2 juta ton per tahun.

“Praktis produksi kedelai nasional baru 30 persen dari kebutuhan nasional. Sisanya terpaksa dipenuhi dari kedelai impor,” terang Mentan.

Mentan sudah meminta tambahan lahan seluas 500.000 hektare untuk tanaman kedelai kepaa Badan Pertanahan Nasional (BPN). Jika terealisasi plus adanya jaminan harga dan distribusi dari Bulog, ia yakin target swasembada kedelai dapat segera terealisir. (Amal Ihsan Hadian/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com