Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debut Perdana, Saham Electronic City Sempat Longsor Hingga 10 Persen

Kompas.com - 03/07/2013, 14:33 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Hari pertama melantai di bursa, saham PT Electronic City Indonesia Tbk terpuruk dikisaran 9 persen. Bahkan, saham berkode ECII ini sempat menyentuh level terendah Rp 3.500 per saham atau turun lebih dari 10 persen dari harga pembukaan Rp 4.050 per saham.

Sejak pasar dibuka, Rabu (3/7/2013) saham ECII stagnan di level Rp 4.050 per saham. Selanjutnya, saham emiten toko elektronik ini sempat menguat ke level Rp 4.100 per saham, kemudian menghunjam ke bawah hingga menyentuh level terendahnya.

Anjloknya saham ECII pada debut hari pertama ini juga tidak lepas dari anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang hingga siang menjelang sore ini.

Iman Hilmansah, Direktur PT Danareksa Sekuritas selaku penjamin emisi ECII hari ini sempat mengklaim bahwa saham perseroan banyak diborong oleh investor asing.

Marciano Herman, Direktur Utama Danareksa Sekuritas, kemarin menjelaskan bahwa selama book building pada 5-14 Juni lalu, harga saham kliennya ditetapkan pada range bawah, Rp 4.050 per saham. "Ini merupakan kesepakatan kami dan emiten," tuturnya.

Dengan level harga itu, artinya saham Electronic City memiliki price earning ratio atau PER sebanyak 12-13 kali. Memang, belum ada PER industri yang bisa dijadikan acuan murah atau tidaknya saham ECI, tetapi jika melihat PER PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) yang lini bisnisnya hampir mirip, maka PER perseroan sekitar tiga hingga empat poin lebih rendah dibanding PER TRIO, sebanyak 16 kali.

Dalam hajatan IPO ini, Danareksa Sekuritas menggandeng Credit Suisse Securities Indonesia sebagai penjamin emisi. Dengan kata lain, saham perseroan ditawarkan tidak hanya untuk investor lokal, tetapi juga asing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com