Pada pembukaan pagi hari, harga BUMN distributor gas ini dibuka di level Rp 5.950 per saham. Akan tetapi saat perdagangan berjalan, harga esaham emiten ini terus melorot hingga level Rp 5.350 per saham. Pada pukul 15.30, harga emiten ini berada di level Rp 5.400 per saham.
Sekretaris Perusahaan PGAS Heri Yusuf mengatakan pihaknya masih mencari informasi penyebab turunnya harga saham secara drastis pada hari ini. Dia memperkirakan naiknya harga gas dari produsen menjadi 8 dollar AS per juta British Thermal Unit (BTU) menjadi penyebabnya.
"Dari kinerja keuangan, kami melihat tidak ada yang bermasalah, dan kinerja PGAS sesuai dengan perkiraan kami," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (15/7/2013).
Dia menyebutkan, jika pemerintah menaikkan harga gas dari produsen, perseroan juga akan mengikutinya dengan menaikkan harga jual ke konsumen.
Sementara itu, Head of Research Division PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengungkapkan, turunnya harga saham PGAS secara drastis lebih banyak dipengaruhi faktor fundamental ketimbang teknikal.
"Secarateknikal, jika harga PGAS sudah naik hingga menembus Rp 5.500 per saham, kemungkinan akan kembali menuju Rp 5.100-Rp 5.200 per saham," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, SKK Migas mengisyaratkan akan menaikkan harga gas dari produsen dari sebelumnya 5,8 juta BTU menjadi 8 juta BTU. Diperkirakan, kebijakan tersebut akan memberikan dampak kepada konsumen yang selama ini menggunakan gas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.