Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Bursa Singapura Terpuruk

Kompas.com - 02/09/2013, 21:05 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com
- Bursa saham Singapura anjlok paling dalam di antara bursa di negara-negara berkembang lantaran investor menarik dananya dari pasar finansial Asia Tenggara, merespon mengurangan stimulus oleh Federal Reserve.

Indeks Straits Times, yang menjadi patokan di antara bursa saham di Asean, anjlok hingga 7,5 persen dalam 10 hari, atau koreksi terpanjang sejak 2002. Indeks tersebut juga telah turun 6 persen pada August, sekaligus membuat bursa Singapura berkinerja paling buruk antara negara-negara berkembang.

Saham Jardine Cycle & Carriage Ltd--pemegang saham terbesar PT Astra International Tbk dan perusahaan trader komoditas Olam International Ltd--memimpin pelemahan saham di bursa negara itu.

Adapun bursa saham dikawasan Asia Tenggara terus melemah, yang menandakan bahwa pertumbuhan ekonomi regional melambat dan karena kebijakan Federal Reserve yang mengurangi pembelian obligasi pemerintah AS.

Sejauh ini, investor global telah menarik dananya dari pasar Thailand, Indonesia dan FIlipina sebesar 2,2 miliar dollar AS pada Agustus, setelah sebelumnya para investor tersebut menanamkan modalnya sebesar 6,8 miliar di pasar Asean sepanjang 2012.

“Singapura menjadi barometer di kawasan Asia Tenggara,” Wellian Wiranto, Asian investment strategist Barclays Plc yang berbasis di SIngapura.

Hingga saat ini, indeks Straits Times telah turun 12 persen sejak Gubernur Federal Reserve, Ben S. Bernanke menyatakan pada 22 Mei, bahwa pihaknya mengurangi pembelian obligasi di bawah 85 miliardollar AS per bulan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com