Indeks Straits Times, yang menjadi patokan di antara bursa saham di Asean, anjlok hingga 7,5 persen dalam 10 hari, atau koreksi terpanjang sejak 2002. Indeks tersebut juga telah turun 6 persen pada August, sekaligus membuat bursa Singapura berkinerja paling buruk antara negara-negara berkembang.
Saham Jardine Cycle & Carriage Ltd--pemegang saham terbesar PT Astra International Tbk dan perusahaan trader komoditas Olam International Ltd--memimpin pelemahan saham di bursa negara itu.
Adapun bursa saham dikawasan Asia Tenggara terus melemah, yang menandakan bahwa pertumbuhan ekonomi regional melambat dan karena kebijakan Federal Reserve yang mengurangi pembelian obligasi pemerintah AS.
Sejauh ini, investor global telah menarik dananya dari pasar Thailand, Indonesia dan FIlipina sebesar 2,2 miliar dollar AS pada Agustus, setelah sebelumnya para investor tersebut menanamkan modalnya sebesar 6,8 miliar di pasar Asean sepanjang 2012.
“Singapura menjadi barometer di kawasan Asia Tenggara,” Wellian Wiranto, Asian investment strategist Barclays Plc yang berbasis di SIngapura.
Hingga saat ini, indeks Straits Times telah turun 12 persen sejak Gubernur Federal Reserve, Ben S. Bernanke menyatakan pada 22 Mei, bahwa pihaknya mengurangi pembelian obligasi di bawah 85 miliardollar AS per bulan.