Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Realisasi Terus Melambat, MP3EI Gagal Sejak Awal

Kompas.com - 05/09/2013, 09:34 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dinilai sejak awal telah gagal. Ada banyak prasyarat tak terpenuhi untuk menjalankan MP3EI, apalagi mempercepatnya. Sejak 2011 sampai Juli 2013, nilai proyek dalam MP3EI baru terealiasi 14,44 persen dari target yang dicanangkan hingga 2015.

"Pada dasarnya MP3EI telah gagal sejak awal karena program-programnya tak terintegrasi dengan rencana pembangunan jangka menengah maupun rencana pembangunan jangka panjang," kata anggota Komisi XI DPR Arif Budimanta, Kamis (5/9/2013). Jargon "percepatan MP3EI" dia khawatirkan justru berbalik menjadi "perlambatan MP3EI" dalam kenyataannya.

Perlambatan MP3EI sangat mungkin terjadi, sebut Arif, karena rencana induk itu mensyaratkan beberapa hal yang tak kunjung terpenuhi. Dia menyebutkan setidaknya ada tiga syarat yang harus dipenuhi untuk merealisasikan program dalam MP3EI. "Master plan ini butuh kepastian," tegas dia.

Pertama, sebut Arif, MP3EI butuh kepastian lahan. Banyak lahan, ujar dia, yang pengalokasiannya tumpang tindih untuk berbagai program dan prosesnya berlarut-larut karena problem tata ruang tak pernah tuntas.

Kedua, lanjut Arif, kepastian perizinan. Saat ini Arif menilai ada terlalu banyak izin yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah kegiatan, yang itu pun memerlukan birokrasi panjang dan berbelit-belit.

Ketiga, Arif berpendapat MP3EI butuh kepastian soal pembiayaan. Di tengah situasi perlambatan ekonomi dunia dan defisit neraca pembayaran Indonesia, menurut dia para investor akan berpikir ulang untuk menanamkan modal di Indonesia sekarang.

"Ada baiknya Pemerintah sungguh-sungguh mengevaluasi soal ini dengan memutus dan menuntaskan segala persoalan yang menjadi faktor penghambat jalannya program, dengan para pemangku kepentingan," papar Arif.

Sepanjang Januari sampai Juli 2013, realisasi proyek MP3EI tercatat hanya senilai Rp 35,41 triliun. Periode yang sama pada 2012, program ini mencatatkan nilai realisasi Rp 232,73 triliun, dan pada 2011 Rp 379,32 triliun. Secara keseluruhan, sejak 2011 sampai Juli 2013, realisasi proyek MP3EI baru mencapai Rp 647,46 triliun, atau baru 14,44 persen dari target yang dicanangkan senilai Rp 4.482 triliun sampai 2015.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com