Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhaimin Yakin Buruh Bisa Terima Inpres Upah Minimum

Kompas.com - 19/09/2013, 06:19 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar meyakini buruh dapat menerima pembedaan penetapan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) untuk bidang pekerjaan padat karya, yang diatur melalui instruksi presiden. Kebijakan itu dia sebut sebagai upaya penyelamatan dari upaya pemecatan (PHK) buruh.

Muhaimin mengingatkan bahwa kondisi perusahaan padat karya serba terbatas, terutama dalam hal kekuatan modal. Dengan adanya instruksi presiden (inpres) dan peraturan menakertrans soal penetapan UMP, menurut dia, pengusaha akan menjadi tenang.

"Intinya di situ. Tapi butuh waktu agar semua pihak bisa menerima bahwa padat karya itu layak mendapatkan perhatian khusus oleh pemerintah, pengusaha, ataupun buruh. Yang penting sosialisasi. Saya optimis kalau semua akhirnya memahami keterbatasan padat karya ini," papar Muhaimin di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (18/9/2013).

Muhaimin menambahkan, penetapan UMP nantinya tetap berada di Dewan Pengupahan. Pemerintah hanya ingin agar para gubernur memperhatikan perusahaan padat karya dalam penetapan UMP. "Jangan sampai padat karya disamakan dengan industri besar," ujar dia.

Muhaimin juga berharap agar buruh menjadikan unjuk rasa atau mogok kerja sebagai langkah terakhir dalam memperjuangkan kenaikan UMP. Ia meminta buruh mengutamakan dialog dengan pengusaha dan pemerintah agar tidak merugikan banyak pihak.

Selain itu, lanjut Muhaimin, perlu juga ada kesabaran dari semua pihak dalam penetapan UMP agar tidak terjadi salah paham. Lalu, apakah inpres tersebut sudah ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono? "Belum, masih disinkronisasi," ujar dia.

Seperti diberitakan, para buruh di berbagai daerah terus melakukan unjuk rasa menuntut peningkatan kesejahteraan menjelang penetapan UMP 2014. Mereka menolak penentuan UMP berdasarkan inflasi seperti rencana pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

Whats New
Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Whats New
Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com